Dukungan PSI kepada bakal capres Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 berubah haluan. Ibarat layu sebelum berkembang, PSI masih akan kembali menyerap aspirasi rakyat untuk menentukan dukungan kepada siapa nanti PSI akan berlabuh.
Ancang-ancang manuver PSI yang mulai melirik bakal capres selain Ganjar Pranowo terendus oleh sebagian kader dan caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal itu berujung pada mundurnya empat calon legislatif dan dua kader PSI.
Mereka terdiri dari caleg DPR RI dapil Jawa Tengah VIII, caleg DPRD Kota Bekasi Dapil III, caleg DPRD DKI Jakarta Dapil I dan 2 orang lainnya merupakan kader PSI Kota Bekasi. Pengunduran diri sejumlah caleg dan kader PSI ini sebagai bentuk patah hati terhadap PSI karena menerima kehadiran Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Dewan PSI Grace Natalie menyebut PSI akan kembali menyerap aspirasi rakyat soal capres dan cawapres pilihan mereka. PSI pun sempat menyinggung sosok cawapres dari para bakal capres menjadi faktor penentu penting arah dukungan. Terlebih jika nantinya bakal capres berasal dari kalangan anak muda.
"Meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi," ujar Grace Natalie dalam keputusan dari hasil Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI pada Selasa malam, 22 Agustus 2023.
"Kami meminta kepada DPP untuk ojo kesusu dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa," sambungnya.
Ibarat layu sebelum berkembang, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PSI Giring Ganesha juga sempat menyinggung perihal dukungan PSI yang tidak dianggap. Diketahui sebelumnya pada Oktober 2022, PSI sudah mendukung Ganjar Pranowo jauh sebelum PDIP mendeklarasikannya sebagai bakal capres.
PSI selama ini kerap mengklaim sejalan dan tegak lurus dengan arahan Joko Widodo. Ditariknya dukungan PSI kepada Ganjar kini menimbulkan tanda tanya, apakah benar ada cawe-cawe Joko Widodo atas perubahan arah dukungan PSI?