Megawati Ingatkan Pemerintah Hati-hati Memberikan Gelar Pahlawan

1 November 2025 23:48

Blitar: Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam memberikan gelar pahlawan. Pemerintah diminta tidak sembarangan dalam memberikan keputusan.

"Tapi kan ya mbok hati-hati kalau mau jadiin pahlawan itu lho. Lah jangan gampang dong," ujar Megawati, dalam program Metro Hari Ini Metro TV, Sabtu, 1 November 2025.

Megawati tidak menyinggung siapa sosok yang dimaksud untuk mendapatkan gelar pahlawan ini. Namun, Megawati meyakini Presiden pertama RI, sekaligus ayahnya, Soekarno, sangat layak mendapatkan gelar pahlawan.

"Kalau Pak Bung Karno benar pahlawan. Karena saya berani bertanggung jawab. Dia tidak ditahan, dia diisolasi saja. Saya nanya ini sebetulnya apa kalau tahanan, mana kertasnya," kata Megawati.
 



Sebelumnya, ada 40 nama tokoh nasional yang diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Usulan ini diserahkan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Fadli Zon pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Gus Ipul menyebut, bahwa usulan nama yang telah dibahas selama beberapa tahun di antaranya nama Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan Marsinah.

"Tadi tadi telah disampaikan sendiri oleh ada yang mungkin sudah memenuhi syarat sejak lima tahun yang lalu, enam tahun yang lalu, tujuh tahun yang lalu dan ada beberapa nama yang memang kita bahas dan kita putuskan pada tahun ini. Di antaranya adalah Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid dan juga ada Marsinah serta ada beberapa tokoh-tokoh yang lain," kata dia dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Rabu, 29 Oktober 2025.

Fadli Zon mengatakan pengusulan penerima gelar pahlawan nasional melalui proses panjang dengan seleksi ketat serta kajian mendalam hingga seluruh nama dinilai layak.

"Bahwa proses ini adalah proses yang panjang. Jadi bukan proses instan, bukan proses baru, tapi melalui satu kajian dari kabupaten, kota, dari provinsi dengan diskusi dengan para ahli melalui seminar, ada buku dan akhirnya tentu setelah melalui yang namanya tim peneliti dan pengkaji gelar tingkat pusat TP2GP,"  kata Fadli.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)