Siswa SMAN 11 Semarang Gelar Aksi Damai Tuntut Keadilan Korban Deepfake

Ratusan siswa SMAN 11 Semarang menggelar aksi damai menuntut keadilan bagi korban kasus penyebaran konten video palsu atau deepfake yang dikenal dengan sebutan 'skandal smanse'.

Video tersebut diduga disebarkan oleh seorang alumni sekolah yang kini berstatus mahasiswa. Dalam aksinya, para siswa membentangkan spanduk putih bertuliskan berbagai seruan seperti 'Kami Butuh Keadilan', 'Justice for SMAN 11', hingga 'Roro Out'.

Aksi damai ini menjadi bentuk solidaritas terhadap korban penyebaran konten deepfake yang dilakukan oleh CRA, alumni SMAN 11 Semarang yang kini tercatat sebagai mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Ia diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk membuat konten pornografi dengan meniru wajah siswa dan guru di sekolahnya.
 

Para siswa mendesak agar penanganan kasus tersebut dilakukan secara transparan, baik oleh pihak sekolah maupun aparat berwenang.

Menanggapi hal ini, pihak sekolah menggelar pertemuan tertutup bersama perwakilan sekolah, kepala sekolah, serta pejabat dari Dinas Pendidikan. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnaeni, menegaskan pemerintah akan memberikan pendampingan bagi para korban, termasuk yang sudah berstatus alumni.

“Kami membuka fasilitasi bagi korban untuk pendampingan, walaupun statusnya sudah alumni tetap kami bantu. Baik dari internal maupun korban alumni akan difasilitasi. Termasuk bantuan dari LBH provinsi juga tersedia bagi yang tidak mampu,” ujar Syamsudin, dikutip dari Metro Pagi Primetime Metro TV, Selasa, 21 Oktober 2025.

(Aulia Rahmani Hanifa)