Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI perjuangan (PDIP) menyarankan kepada Kementerian Pertanian untuk memperhatikan penanaman komoditas yang tepat. Anggota Komisi IV Rokhmin Dahuri menyampaikan komentar di antaranya adalah pencetakan sawah baru harus berkaca dari kegagalan program food estate dari era Presiden Soeharto sampai Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Rokhmin Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah Presiden Prabowo harus betul-betul memperhatikan penanaman komoditas yang tepat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) petaninya.
"Fakta dari mulai orde baru zaman Pak Harto sampai Pak Jokowi kan seluruh program
food estate kan gagal. Maka kami tadi mengingatkan dan mengimbau Bapak
Menteri Pertanian harus benar-benar serius, ikhlas, jangan hanya sifatnya pencitraan. Tapi harus benar-benar dituruti asas-asas ilmu pertaniannya. Pemilihan lokasi jangan sampai lokasi yang harusnya untuk singkong ditanam beras ditanam padi," tutur Rokhmin.
Sementara legislator dari Partai
NasDem Rajiv yang juga mengusung swasembada pangan meminta Kementerian Pertanian untuk memperhatikan eksistensi lahan pertanian di Pulau Jawa. Hal ini agar tidak pertanian di Pulau Jawa tergerus dengan pembangunan.
Dia juga meminta Kementan memastikan strategi kepastian pemenuhan alat dan bahan baku pertanian agar bisa menggaet milenial dan gen z untuk menjadi petani yang produktif dan inovatif.
"Khususnya untuk petani milenial bagaimana kita bisa meyakinkan anak-anak milenial ini mau jadi petani. Artinya apa yang disubsidi, bagaimana pemerintah hadir untuk para milenial agar mau menjadi petani, terutama kan hasil penghasilan kan bagaimana bisa meyakinkan ayo jadi petani kamu mempunyai penghasilan yang pasti dan hasilnya juga bisa membuat dia menghidupi keluarganya dan lain-lain," kata Rajiv.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memaparkan target swasembada pangan 2024-2029 dalam rapat Kementan dengan Komisi IV DPR RI pada Selasa, 6 November 2024. S
wasembada pangan digencarkan dengan program peningkatan produksi padi, jagung, susu, dan daging sapi; optimalisasi lahan dan cetak sawah; penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk subsidi, serta program pertanian modern melalui petani milenial.
"Kami sampaikan program Kementerian Pertanian ke depan 2024-2029 fokus pada target swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan, cetak sawah, rehab irigasi, kemudian nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) naik," kata Amran.