30 January 2024 18:49
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang disalurkan secara digabung atau dirapel menjelang Pemilu 2024. Anies menekankan bahwa bansos diberikan bukan mengikuti kalender politik.
"Bansos itu diberikan mengikuti kalender kebutuhan rakyat, bukan mengikuti kalender politik. Kapan rakyat membutuhkan di situ diberi bansos, ada jadwalnya, jadwalnya sesuai kebutuhan rakyat, bukan sesuai dengan jadwal kebutuhan politik yang mau memberi karena yang memberi itu negara," kata Anies, Tegal, Selasa, 30 Januari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakin masyarakat sudah cerdas menilai skema penyaluran tak biasa tersebut. Ia pun yakin meskipun masyarakat menerima bansos, tetapi mereka tetap memilih sosok pemimpin yang membawa perubahan.
"Mereka ingin hidup lebih baik, supaya tidak terus-menerus kondisinya berat. Kondisi sulit itulah yang membuat mereka harus terima bansos," ujar Anies.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bansos baru berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024. Bansos ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun di tengah masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bansos diberikan pada Februari 2024 kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bansos itu dirapel sehingga warga akan mendapatkan Rp600 ribu.