OJK Upayakan Layanan Keuangan Inklusif untuk Difabel

2 September 2024 12:47

Upaya inklusi keuangan Indonesia masih menemui berbagai tantangan mulai dari akses yang kurang memadai hingga kelompok masyarakat yang sulit mengakses layanan jasa keuangan diantaranya kelompok disabilitas. Lembaga Layanan Jasa Keuangan pun didorong untuk memberikan layanan keuangan yang bisa menjangkau kelompok disabilitas.
 
Pemerataan penyediaan akses layanan keuangan formal yang berkualitas dengan biaya terjangkau menjadi salah satu inisiatif yang terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejak 2016, pemerintah menencanakan strategi nasional keuangan inklusif (SNKI) untuk memperluas akses layanan keuangan kepada masyarakat. Di antaranya melalui pembukaan rekening pelajar, uang elektronik, dan akselerasi penggunaan QRIS di kalangan UMKM, sektor formal, serta informal.
 
Sejak strategi ini diberlakukan, tingkat inklusi keuangan Indonesia pun tumbuh pesat dengan persentase per tahun sebesar 3 poin. Pada tahun 2023 tercatat tingkat inklusi keuangan di Indonesia sebesar 88,9%. Naik dari Tahun 2022 yang tercatat sebesar 85,1% meski demikian layanan keuangan masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat khususnya kaum difabel.
 
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari menyebut masyarakat penyandang disabilitas perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan agar lebih mandiri secara finansial dan hidup sejahtera.
 
Karenanya OJK mendorong pelaku usaha jasa keuangan untuk menyediakan ekosistem yang lebih inklusif dan ramah bagi seluruh kalangan, khususnya kaum disabilitas.
 
“Kalau kita lihat bank-bank itu di call centernya sudah banyak saudara-saudara difabel yang merasakan kemudahan fasilitas dan lain-lain, Tapi spektrumnya itu luas sekali. Jadi kalau misalnya satu bank dapat menyediakan fasilitas untuk misalnya yang kesulitan berjalan ada akses ram-nya untuk kursi roda dan lain-lain,” kata Friderica.
 
“Tapi bagaiamana untuk tuna netra dan tuna wicara? Saya yakin sudah banyak yang sudah address isu ini tapi mungkin belum semua spektrum difabel sudah bisa dipecahkan,” jelas Friderica.
 
Tidak hanya dari peningkatan literasi keuangan, OJK juga mendorong keuangan yang inklusif bagi disabilitas dengan meluncurkan program satu disabilitas satu rekening (Tuntas). Diharapkan upaya ini dapat berjalan lancar sehingga sistem keuangan yang inklusi bagi kelompok disabilitas bisa terwujud.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)