1 February 2024 14:31
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengungkap bahwa nilai rupiah sempat anjlok lantaran dipengaruhi oleh isu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani akan mundur dari kabinet. Para pelaku pasar membayangkan kondisi Indonesia jika seorang Menkeu mundur.
"Ketidakcocokan antara Sri Mulyani dan Presiden Jokowi pastinya banyak hal, antara lain permintaan anggaran untuk pertahanan dan yang paling cukup besar adalah akan adanya pengeluaran anggaran untuk BLT 3 bulan," kata Ikrar dalam Metro Siang, Metro TV, Kamis, 1 Februari 2024.
Diketahui, Presiden Jokowi akan memberikan bansos baru berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024. Bansos ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun di tengah masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Sri Mulyani harus menghitung sejumlah anggaran," ujar Ikrar.
Ikrar juga menyebut Presiden Jokowi bukan lagi pemimpin pemerintahan. Presiden disebut sudah mejadi pemimpin koalisi partai untuk memenangkan pasangan calon 02 Prabowo-Gibran.
"Satu bulan terakhir beliau (Jokowi) lebih peduli dengan elektabilitas pasangan 02, ketimbang menangani persoalan-persoalan yang dihadapi kabinet," ungkap Ikrar.