Warga Pakistan Ramai-Ramai Tanam Pohon Bakau Antisipasi Perubahan Iklim

21 April 2024 10:16

Berlayar melalui Provinsi Balochistan kelompok aktivis lingkungan dan pelajar ini mencari hutan bakau. Mereka menuju ke perkebunan bakau kecil, tempat bibit pohon ini ditanam.

Aktivis lingkungan, Babar Hussain mengatakan upaya mereka telah menghasilkan peningkatan tutupan hutan bakau di banyak wilayah di kedua provinsi tersebut. Hal ini menurutnya juga dapat memberikan penghidupan bagi banyak orang.

Membawa hasil tangkapan terbarunya nelayan Abdul Basit pun menyampaikan hal yang senada. "Hutan bakau di sekitar kita merupakan tempat berkembang biaknya ikan. Kami keluar dan menangkap ikan. Ini adalah satu-satunya penghidupan kami." ungkapnya.
 

Baca juga: 

Pemerintah Tetap Waspada di Tengah Banyaknya Guncangan Global


Hussain mengatakan organisasinya telah menanam puluhan ribu pohon muda bakau selama bertahun-tahun di berbagai wilayah di Sindh dan Balochistan. Namun beberapa akademisi mengingatkan bahwa upaya pembibitan bakau telah gagal, karena tidak ditindaklanjuti.

Ada empat spesies bakau di Pakistan termasuk 
avicennia marina yang dikenal sebagai bakau abu-abu atau putih dan rhizophora. Bakau ini memasok oksigen dan sangat penting di Ibu Kota Karachi. 

Para ilmuan dan kelompok masyarakat semakin menyadari perlunya melindungi dan memulihkan hutan bawah laut untuk menyimpan karbon dan melindungi garis pantai dari cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Hal ini khususnya terjadi di Pakistan yang wilayah pesisirnya memiliki panjang sekitar 1.050 Km. Di antaranya 800 Km di sepanjang Provinsi Balochistan dan 250 km di sepanjang Provinsi Sindh.

Banjir musim panas lalu menewaskan 1.700 orang, menghancurkan jutaan rumah, menyapu bersih sebagian besar lahan pertanian dan menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar serta merendam sepertiga wilayah Pakistan.

Para pemimpin Pakistan dan banyak ilmuwan di seluruh dunia menyalahkan perubahan iklim sebagai penyebab terjadinya hujan monsun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)