25 June 2025 13:54
Jakarta: Serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025, gagal mencapai sasaran utama. Intelijen AS seperti tidak mengetahui bahwa muatan nuklir telah dipindahkan sebelumnya ke lokasi dengan pertahanan alam yang kuat.
Analis Timur Tengah Universitas Bina Nusantara, Tia Mariatul Kibtiah, menilai kegagalan ini sebagai bukti lemahnya sistem intelijen AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
"Ini akan menjadi catatan buruk bagi Partai Republik menjelang pemilu mendatang. Kegagalan dalam ekonomi, tarif perdagangan, dan sekarang penanganan konflik ini akan mempengaruhi elektabilitas mereka," ujar Tia, dikutip dari Breaking News, Metro TV, Rabu, 25 Juni 2025.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah serangan balasan Iran yang menarget Qatar, mitra dagang utamanya di Teluk. Sebab keduanya menjalin hubungan yang baik
"Mereka bahkan memiliki proyek gas bersama," ujar Tia.
Baca: Iran Yakinkan Qatar Bahwa Serangan di Pangkalan Militer Ditujukan ke AS |