14 November 2025 19:02
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menilai industri sawit nasional masih memiliki peluang pertumbuhan hingga 2026. Namun stagnasi produksi dalam lima tahun terakhir membuat pelaku usaha harus lebih waspada.
Tantangan selanjutnya ialah rencana penambahan mandatori biodiesel di tengah produktivitas yang sedang stagnan. Akar permasalahan ini disebabkan peremajaan sawit (replanting) yang berjalan lambat.
"Produksi kita stagnan, bahkan cenderung turun akibat peremajaan sawit rakyat yang berjalan sangat lambat,” ujar Ketua Umum GAPKI Eddy Martono, dikutip dari Newsline Metro TV, Jumat, 14 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan kebutuhan minyak sawit di dalam negeri bisa membuat ekspor tertekan jika pasokan tidak segera diperkuat. Hal ini berpotensi menggerus pasar Indonesia di luar negeri.

(Menurut GAPKI, produksi sawit nasional stagnan, bahkan cenderung turun akibat peremajaan sawit rakyat yang berjalan sangat lambat. Foto: Dok. MI)