Zein Zahiratul Fauziyyah • 23 September 2025 11:56
Jakarta: Karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kalimantan Timur dikenal sebagai salah satu bentang alam karst terbesar dan paling berharga di Indonesia. Membentang seluas sekitar 1,8 juta hektare di wilayah Kabupaten Berau hingga Kutai Timur, kawasan ini menyimpan kekayaan alam sekaligus jejak peradaban manusia purba yang menakjubkan.
Di antara gua-gua yang tersebar di kawasan karst tersebut, ditemukan lebih dari 2.300 lukisan cadas, sebagian besar berupa cap telapak tangan, gambar hewan, hingga perahu. Berdasarkan hasil penelitian, lukisan tersebut diperkirakan berusia lebih dari 40.000 tahun, menjadikannya salah satu karya seni figuratif tertua di dunia. Temuan ini menempatkan Karst Sangkulirang-Mangkalihat sejajar dengan situs purba berkelas internasional.
Tidak hanya itu, mengutip dari Nature, arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Griffith University Australia menyebut, penemuan kerangka Liang Tebo di kawasan ini juga mengungkap bukti amputasi medis paling awal dalam sejarah manusia. Kerangka berusia sekitar 31.000 tahun ditemukan dengan kondisi kaki kiri teramputasi sejak masa hidupnya. Analisis menunjukkan bahwa individu tersebut bertahan hidup bertahun-tahun setelah operasi, menandakan adanya pengetahuan medis tingkat tinggi pada masa
prasejarah.
Selain nilai arkeologi, Karst Sangkulirang-Mangkalihat memiliki peran ekologis yang vital. Kawasan ini menjadi hulu bagi sedikitnya lima sungai besar di
Kalimantan Timur, berfungsi sebagai penyimpan air alami, sekaligus penangkap karbon yang penting untuk mitigasi pemanasan global. Dari sisi keanekaragaman hayati, kawasan ini juga menjadi habitat bagi lebih dari 120 spesies burung, termasuk walet penghasil sarang yang bernilai ekonomi tinggi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) telah mengusulkan Karst Sangkulirang-Mangkalihat sebagai Taman Bumi Nasional. Jika disetujui, kawasan ini berpeluang diajukan sebagai
UNESCO Global Geopark, menyusul 12 kawasan lain di Indonesia yang telah lebih dulu mendapatkan pengakuan dunia.
Lebih dari sekadar bentang alam, Karst Sangkulirang-Mangkalihat adalah warisan sejarah, budaya, dan ekologi yang menunjukkan betapa kayanya peradaban dan alam Indonesia. Upaya perlindungan dan pelestarian kawasan ini tidak hanya penting bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi dunia.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.