Terjangkit PMK, 43 Ekor Sapi di Tasikmalaya Mati

9 January 2025 15:04

Ratusan sapi di Kabupaten Tasikmalaya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), sebanyak 43 ekor di antaranya dilaporkan mati. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tasikmalaya menutup pasar hewan hingga dua minggu ke depan.

"Kami juga akan melakukan edukasi kepada peternak seluruh Kabupaten Tasikmalaya, tetapi sekarang terkonsentrasi ke daerah selatan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, dikutip dari tayangan Metro Siang, Metro TV, Kamis, 9 Januari 2024. 

Suasana pasar hewan tidak seramai biasanya akibat pasokan dari peternak sapi lokal, khususnya dari wilayah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, dilarang masuk karena dikhawatirkan menular dan menyebar ke sapi lain. Hal ini disebabkan hampir 476 ekor sapi milik para peternak terjangkit penyakit PMK.

Diduga masuknya PMK ke sejumlah sapi di Kabupaten Tasikmalaya akibat para peternak membeli sapi dari luar daerah. Kemudian, sapi-sapi itu tidak melalui uji kesehatan.

"Ini diduga sapinya lolos dari daerah Jawa Tengah, terutama mungkin Cilacap. Ini menyebarlah (wabah PMK)," ujar Tatang.
 

Baca juga: Dua Pasar Hewan di Jatim Ditutup Akibat PMK

Sementara itu, sebanyak 83 sapi mati terserang wabah PMK di Ngawi, Jawa Timur. Akibatnya, sejumlah pasar hewan terlihat sepi akibat dampak wabah PMK ini.  

Saat ini, Satgas PMK terus melakukan skrining di sejumlah pasar hewan. Seperti yang dilakukan di Pasar Hewan Legi yang berada di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi. 

Tercatat 707 sapi di 19 kecamatan di Ngawi terserang wabah PMK. Sebanyak 83 sapi di antaranya mati mendadak dan 165 sapi milik petani berhasil sembuh dan sisanya masih dalam perawatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)