Cek Indekos Arya Daru, Kompolnas Klaim Tahu Isi Plastik Hitam yang Dibuang

22 July 2025 23:15

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terjun langsung ke lokasi penemuan jasad Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan. Kompolnas mengklaim telah mengetahui isi kantong plastik hitam yang dibuang Arya Daru pada Senin malam, 7 Juli 2025, sekitar pukul 23.24 WIB. Namun Kompolnas enggan membeberkan apa isi kantong tersebut.

"Kami juga cek, termasuk kalau teman-teman lihat di CCTV yang sudah beredar, bawa kresek. Tadi kami juga mengkonfirmasi ke Pak penjaga. Betul itu bawa kresek dan sebagainya. Kami sebenarnya tahu sedikit banyak apa isi kreseknya, tapi nanti kami dalami di Polda Metro," jelas Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam kepada wartawan, Selasa, 22 Juli 2025.

Mohammad Choirul Anam mengatakan telah mengecek detail tempat kejadian perkara. Ia dan tim fokus menyisir fasilitas indekos, mulai dari posisi dan kondisi kamera pengawas serta kamar almarhum Arya Daru. 

"CCTV itu ditarik beberapa hari ke belakang, sehingga kita bisa tahu persis  aktivitas almarhum ini. Termasuk pada tanggal 7 mulai berangkat kerja sampai masuk ke kos kembali. kami dijelaskan secara detail dengan bukti digital yang sangat rapi dan detail," kata Anam.
 

Baca juga: Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Kompolnas: Tinggal Menunggu Autopsi

Ini adalah upaya kompolnas untuk membandingkan temuan di lapangan, keterangan pihak keluarga juga penjaga indekos.

"Semua informasi itu kami cocokkan dengan keterangan keluarga dan penjaga kos, serta rekaman CCTV. Hasilnya konsisten dan saling mendukung," ucapnya.

Jasad Arya Daru dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning ditemukan oleh penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Kasus ini masih menjadi misteri, apakah bunuh diri atau korban pembunuhan. Jenazah korban telah diautopsi di RSCM Jakarta Pusat.

Keluarga juga telah memakamkan jenazah di kampung halaman, Bantul, Yogyakarta. Sementara itu, Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan berbasis scientific crime investigation.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)