Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terasa semakin berat. Dunia usaha kini sulit membendung jumlah tenaga kerja baru yang semakin melimpah.
Apalagi baru-baru ini, ribuan karyawan dari berbagai sektor terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Angka pengangguran pun bertambah. Sementara penyerapan tenaga kerja baru semakin lemah.
Pemerintah kemudian membuka bursa kerja di berbagai daerah. Salah satunya Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta yang menggelar
bursa kerja di GOR Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 30 April 2025.
Ribuan pencari kerja datang untuk melamar ke-40 perusahaan yang membuka sekitar 5.457
lowongan pekerjaan. Salah satu pencari kerja yang datang dalam Job Fair menyebut, saat ini melamar kerja semakin sulit akibat persaingan ketat antar sesama pencari kerja.
"Banyak orang yang lebih
the best juga dari kita," ujar salah satu pencari kerja.
Selain persaingan antar sesama pencari kerja, fenomena orang dalam juga menjadi tantangan tersendiri bagi para pencari kerja. Vicentius, salah satu pencari kerja di Jakarta Job Fair mengeluhkan maraknya orang dalam yang membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan.
"Buat yang pakai orang dalam disetopin dulu. Kasihan anak muda kayak kita susah dapat kerja. Apalagi yang enggak ada orang dalam, enggak ada bawaan orang. Susah banget," keluhnya.
Tantangan tak terhenti di situ. Metro TV juga menemukan pencari kerja yang sudah berkeluarga yang mengeluhkan syarat usia dalam melamar pekerjaan.
Daffa, yang sudah menginjak kepala empat tidak setuju dengan syarat-syarat beberapa perusahaan yang membatasi usia calon pekerja. Menurutnya, produktivitas tidak hanya dapat dinilai berdasarkan usia dan nilai IPK semata. Ia berharap pemerintah bisa mengintervensi syarat syarat yang mendiskriminasi usia.
"Saya harap pemerintah bisa ikut memperhatikan terhadap perihal ini yaitu untuk diskriminasi umur, apalagi juga diskriminasi IPK," ujarnya.