Seoul: Aktivitas warga Korea Selatan (Korsel) kembali normal usai dicabutnya status darurat militer. Meski begitu, sejumlah polisi berjaga di depan Gedung Majelis Nasional Korea.
Dipantau dari kawasan perkotaan Seoul, warga beraktivitas seperti biasa. Lalu lintas, aktivitas perkantoran, dan perdagangan berjalan normal.
Memang pengawasan masih ketat di sudut-sudut vital Kota Seoul. Termasuk Kawasan ring satu Gedung Majelis Nasional. Merespon dinamika politik dan keamanan di sana.
KBRI Seoul memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak. KBRI Seoul juga membuka hotline aduan 24 jam yang dapat diaspora hubungi.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol secara mengejutkan mengumumkan "darurat militer" pada Selasa, 3 Desember 2024, dengan menuduh pihak oposisi telah mengendalikan parlemen, bersimpati dengan Korea Utara, dan melumpuhkan pemerintah dengan kegiatan yang mengancam keamanan negara.
Mengutip dari Al Jazeera, Yoon menyampaikan pengumuman tersebut dalam pernyataan yang disiarkan langsung di televisi, bersumpah untuk "memberantas pihak pro-Korea Utara dan melindungi tatanan demokrasi konstitusional."
Namun, Yoon mencabut status darurat militer pada Rabu, 4 Desember 2024, pagi. Tindakan tersebut secara resmi dicabut sekitar pukul 04.30 waktu setempat.
"Saya akan menerima permintaan parlemen dan mencabut darurat militer melalui rapat kainet. Namun, meskipun saya segera mengadakan rapat kabinet, kuorum untuk pengambilan keputusan belum terpenuhi karena masih terlalu dini. Jadi saya akan mencabutnya segera setelah kuorum tercapai," kata Yoon.
"Saya meminta agar parlemen segera menghentikan tindakan-tindakan sembrono yang melumpuhkan fungsi-fungsi negara, seperti pemakzulan yang berulang-ulang, manipulasi legislasi, dan manipulasi anggaran," tuturnya.
Streaming