Seorang pria di Ponorogo, Jawa Timur, rela mengabdikan hidupnya merawat dan menyembuhkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Bermodal tekad dan rasa peduli terhadap sesama menjadi pendorong perbuatan mulia tersebut.
Sejak 2007, Heru Setiawan, pria berusia 55 tahun asal Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, ini menjadi relawan di rumahnya sendiri. Ia merawat orang dengan gangguan mental, hingga rata-rata dari mereka menjadi sembuh.
Dengan memanfaatkan pekarangan disamping rumahnya, bapak dua anak ini membangun sejumlah kamar untuk menampung para ODGJ. Meski sederhana, namun bangunan ini cukup layak untuk ditempati.
Para penyandang disabilitas mental ini datang dari berbagai daerah, termasuk Ponorogo. Ada yang diantar keluarga, ada pula yang tidak diketahui asal-usulnya.
Selama kurun 18 tahun berlalu, total 500 ODGJ berhasil Heru rawat dan sembuhkan. Tiap-tiap pasien berbeda lama penyembuhannya. Ada yang tiga tahun, lima tahun, bahkan ada yang mencapai delapan tahun.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Dusun Krajan ini berkisah, membawa pulang orang dengan gangguan mental ke dalam keluarga bukan perkara mudah. Awalnya, ia sempat ditentang keras oleh keluarganya. Terlebih, ODGJ yang dibawanya pulang sering mengamuk karena kondisi mental yang tidak stabil.
Namun seiring berjalannya waktu, keluarga akhirnya mau menerima. Bahkan kini, anak-istri Heru ikut membantu merawat mereka.
"Saya merehabilitasi saudara-saudara kita yang tidak beruntung. Saya merehabilitasi betul-betul panggilan dari hati paling dalam untuk mendidik mereka, mengayomi, memberikan kasih sayang. Kalau saya sendiri tidak ada perbedaan di keluarga," kata Heru, dikutip dari tayangan
Metro Pagi Primetima,
Metro TV, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Salah satu pasien sembuh mengaku senang telah dirawat keluarga Heru Setiawan. Meski merasa rindu terhadap keluarga, namun kebaikan dan ketulusan keluarga Heru membuatnya betah tinggal di rumah tersebut.
"Suka, senang," ucap Soini selaku pasien yang telah sembuh.
Merawat dan menyembuhkan ODGJ ini bukan tanpa biaya. Untuk mencukupinya, Heru dan keluarga membuka usaha catering. Selain itu, ia juga memelihara ikan, ayam, kucing, yang bisa dijual untuk tambahan biaya kehidupan mereka sehari-hari.
Heru tidak ingin disebut pahlawan. Meski dalam sunyi, dirinya tetap merawat ODGJ. Dedikasi tanpa pamrih untuk menampung, merawat, dan memulihkan ODGJ di lingkungan mereka.
Namun di kalangan ODGJ yang telah sembuh, Heru adalah 'pahlawan sunyi' karena telah menunjukkan keberanian dan pengorbanan untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Bahkan, seringkali diabaikan masyarakat luas.
Saat ini, tersisa enam ODGJ yang dirawat di rumah Heru. Meski kondisi fisiknya mulai melemah karena faktor usia, namun Heru mengaku masih akan terus merawat para penyandang disabilitas mental tersebut.
Ia bangga dan mengaku senang bisa membantu sesama hingga akhir hayatnya. "Saya merasa bangga dengan diri saya sendiri. Ternyata, mereka yang kena musibah, mereka yang kebetulan gangguan mental masih bisa diarahkan," ujar Heru.