18 May 2025 19:14
Aksi bela Palestina digelar di Jakarta dan sejumlah daerah. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan atas aksi genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi damai di kawasan Monas, Jakarta guna menggaungkan semangat perjuangan agar kejahatan genosida di Gaza dapat segera dihentikan. Melalui aksi ini, warga mengusulkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar 15 Mei dapat diperingati sebagai Hari Tragedi Kemanusiaan Internasional setiap tahunnya dan dapat diperingati secara global oleh seluruh masyarakat di dunia.
"Mengusulkan kepada PBB yang telah menetapkan 15 Mei 1948 sebagai Hari Nakbah untuk ditingkatkan menjadi Hari Tragedi Kemanusiaan Internasional," ucap Ketua Komite Pengarah ARI-BP Din Syamsudin.
ARI-BP dan Aliansi Kerukunan Antarumat Beragama juga mengapresiasi Presiden RI Prabowo Subianto karena selalu konsisten menggaungkan perdamaian bagi Gaza. Namun, mereka tetap berharap agar ada aksi nyata untuk membantu warga Palestina.
Gelombang aksi unjuk rasa bela Palestina juga terus bergema di berbagai daerah termasuk di Kota Bogor, Jawa Barat. Ribuan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam (FPMI) menggelar aksi damai di Tugu Kujang, Kota Bogor. Lewat aksi yang mengusung tema "Usir Zionis, Bebaskan Palestina" ini, mahasiswa menyuarakan kecaman atas agresi militer Israel yang telah menelan lebih dari 51 ribu korban jiwa di Palestina sejak awal 2024.
Dalam aksi ini, peserta menyampaikan pesan perlawanan melalui orasi, teatrikal hingga poster-poster yang menggambarkan derita rakyat Gaza. Mereka menegaskan pembebasan Palestina adalah kewajiban umat Islam dan meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk tidak hanya mengecam, tapi bertindak nyata. Aksi ditutup dengan pembacaan ikrar pembebasan Palestina sebagai simbol komitmen perjuangan.
Peringatan tragedi Nakba 77 tahun silam menjadi tema dalam aksi bela Palestina di Alun-Alun Tugu Kota Malang yang diikuti warga Malang, Jawa Timur. Tak hanya para warga, Wanda Hamidah seorang aktivis perempuan juga turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan kisah awal pendudukan wilayah dan genosida warga Palestina oleh Zionis Israel di depan masa aksi.
Dua tokoh dunia yakni PM Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding sebagai orang paling bertanggung jawab atas pembataian rakyat Palestina. Massa aksi sempat melakukan konvoi di sepanjang jalan protokol Kota Malang dan berorasi di depan area tempat makan yang berafiliasi dengan perusahaan pendukung Israel. Aksi ini juga menampilkan teatrikal kekejaman tentara Zionis Israel yang melakukan pendudukan wilayah sekaligus pembantaian bangsa Palestina.
"Kita ingin menunjukkan kepada rakyat Palestina bahwa kita mendengarkan tangisan mereka, bahwa kita sedih dan hati kita ikut hancur atas penderitaan yang mereka alami. Kita datang hari ini, kita ingin menunjukkan bahwa rakyat Palestina bukan sekedar angka-angka. Mereka adalah manusia, yang punya perasaan dan ingin merdeka," tutur aktivis Wanda Hamidah.