Harga kelapa parut di pasar tradisional Kota Bandung, Jawa Barat terus melonjak tajam bahkan hingga dua kali lipat. Hal tersebut diduga karena pasokan dari para petani berkurang dan banyak diekspor ke Tiongkok.
Pedagang menyebut, saat ini harga kelapa mencapai Rp18 ribu per butir, naik Rp10 ribu dari harga sebelumnya berkisar hanya Rp 8 ribu. Sedangkan harga santan saat ini mencapai Rp 40 ribu, naik dua kali lipat dari yang sebelumnya Rp20 ribu.
"Butiran saya jual Rp18 ribu, sebelumnya kalau butiran sekitar Rp8 ribu, sekarang naik Rp10 ribu," ujar seorang pedagang kelapa parut, Wahyu, seperti dikutip dari
Headline News Metro TV, Selasa, 22 April 2025.
Menurut
pedagang, kenaikan harga ini disebabkan karena stok kelapa yang terbatas. Mereka juga mengeluhkan kesulitan menjual kelapa lantaran harganya yang terus melambung. Mereka juga membeberkan sulitnya mencari stok lantaran saat ini kelapa sulit ditemui.
"Kalau stok mungkin pasti ada, cuman susah nyarinya. Dan
mahal, harganya terus naik, susah buat dijual," kata Wahyu.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) membeberkan, salah satu penyebab melonjaknya harga kelapa karena permintaan ekspor yang tinggi. Sementara pelaku usaha dalam negeri membeli harga yang lebih murah ke eksportir, sehingga banyak pengusaha
ekspor lebih memilih mengekspor.
Saat ini, pemerintah tengah mempertemukan
pelaku usaha dalam negeri dengan para eksportir. Namun, belum menemukan titik terang.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)