Pemulihan Ekonomi Jadi Tugas Berat Presiden AS Selanjutnya

11 September 2024 13:33

Kamala Harris dan Donald Trump kini bertarung memperebutkan status President of the United State (Potus). Namun Potus pada periode selanjutnya menyandang tugas berat dalam mendongkrak ekonomi Amerika Serikat yang baru saja merangkak pulih dari badai inflasi pasca pandemi covid-19 dan dampak perang Rusia-Ukraina.

Donald Trump dan Kamala Harris, dua tokoh yang saat ini menjadi sorotan. Tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia. 

Sebagai negara dengan ekonomi kuat di dunia, berbagai kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan selanjutnya akan memengaruhi nilai tukar hampir seluruh mata uang dunia, perdagangan internasional, serta arus investasi dunia. Hal ini dapat berpengaruh terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.

Siapapun yang nantinya menyandang status Potus, maka akan memiliki tugas berat dalam mendongkrak perekonomian Amerika Serikat yang baru saja merangkap pulih dari badai inflasi dampak pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
 

Baca juga: Harris Sebut Kebijakan Ekonomi Trump Bakal Perlebar Defisit

Tingkat inflasi Amerika Serikat pada 2021 atau pasca-pandemi covid-19 tercatat sebesar 4,7% secara tahunan. Sementara pada 2022 saat invasi Rusia ke Ukraina, tingkat inflasi Amerika melonjak ke level 8% secara tahuna.

Inflasi tinggi menyulitkan warga Amerika. Pada 2023, gelombang PHK tercatat meroket hingga 98% dibanding 2022 dengan sektor tertinggi yang melakukan PHK adalah teknologi, keuangan, dan manufaktur. Namun pada Juli 2024, tingkat inflasi Amerika Serikat mulai tercatat mereda seiring dengan lemahnya daya beli masyarakat. 

Biro Statistik Amerika Serikat mencatat pada Juli 2024, inflasi Amerika Serikat sebesar 2,9%. Menurunnya tingkat inflasi ini merupakan sinyal baik yang menunjukkan sinyal pembalikan arah perekonomian Amerika yang dampaknya terasa sampai ke Indonesia. Salah satunya terlihat dari menguatnya nilai tukar rupiah yang kini berada di level Rp15.400.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)