Di Balik Aksi Jokowi Gencar Bagi-Bagi Bansos Jelang Pilpres

27 January 2024 23:15

Pada masa kampanye pemilu serentak 2024 seperti sekarang ini, Presiden Joko Widodo justru mulai sering melakukan kunjungan ke ke sejumlah daerah di Indonesia sambil membagi-bagikan bantuan sosial (bansos) kepada warga.

Guru Besar Ilmu Politik, Ikrar Nusa Bhakti menilai pembagian bansos secara langsung oleh Presiden Jokowi dan juga sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di masa kampanye ini sarat dengan konflik kepentingan.

Hal ini mengingat putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga ikut berkontestasi di Pilpres 2024 sebagai cawapres dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Seperti diketahui Presiden Jokowi juga kerap melibatkan sejumlah menteri selain Menteri Sosial, Trii Rismaharini dalam penyaluran bansos

Menteri-menteri yang gencar membagikan bansos diketahui merupakan pendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

"Saya beri contoh misalnya bantuan bansos yang dilakukan di depan Istana, apakah itu sesuai dengan etika yang ada dan bansos itu mengena kepada sasaran atau tidak?" papar Ikrar.

Senada dengan ikrar, pengamat politik Ujang Komarudin juga menilai bagi-bagi bansos oleh Presiden Jokowi akan berdampak pada elektabilitas paslon nomor urut 2. Ujang menyebut dengan meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi, hal ini dapat berpengaruh juga kepada meningkatnya elekabilitas paslon Prabowo-Gibran.

"Di saat itu maka ketika Pak Jokowi mendukung Prabowo-Gibran efeknya akan menular kepada Prabowo
Gibran," jelas Ujang.

Bantuan dari pemerintah seyogyanya tidak boleh diklaim sebagai bantuan dari Presiden Jokowi, Karena akan berpotensi terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Idealnya pembagian bansos dikoordinasikan oleh satu kementerian saja, seperti Kementerian Sosial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)