Menerka Arah Dukungan Joko Widodo di Pilpres 2024

Video berisi sanjungan Presiden Joko Widodo terhadap Ganjar Pranowo seakan mementahkan spekulasi bahwa Joko Widodo bermain politik dua kaki. 

Dua hari sebelumnya Joko Widodo juga memberi endorsement kepada Ganjar Pranowo yaitu dalam konferensi pers bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pekan ini Joko Widodo menampilkan gestur politik yang jauh berbeda. Saat berjalan bersama Mbak Mega misalnya Joko Widodo tampak menggandeng mesra. Begitu pula gestur politik Mbak Mega pekan ini terlihat berbeda. Biasanya Megawati tampil mendominasi dengan diksi petugas partai namun dalam konferensi pers pekan ini Megawati menampilkan sikap kerendahan hati

Dalam dinamika pencapresan Joko Widodo kerap tak sejalan dengan kebijakan PDI Perjuangan. Padahal ada ancaman Megawati akan memecat kader yang berpolitik dua kaki. Megawati bahkan pernah cukup keras menegur Joko Widodo bahwa statusnya sebagai petugas partai berada di bawah kendali ketua umum.

Namun sindiran serta teguran seakan tak mempan, Joko Widodo terus menjalankan agenda politiknya sendiri. Rupanya dengan kerendahan hati, dukungan Joko Widodo untuk Ganjar Pranowo dapat diamankan kembali.

Sejak PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bacapres banyak yang menilai Joko Widodo tidak 100% memberikan dukungan. Setidaknya tiga peristiwa kuat mengindikasikan sikap politik Joko Widodo mendua.

Pertama Joko Widodo mengerahkan relawan pendukungnya menggelar musra. Hasilnya ada sejumlah nama yang direkomendasikan musra sebagai bacapres dan bacawapres. 

Padahal relawan Joko Widodo menyatakan berkiblat pada sikap politik Joko Widodo. Seharusnya tidak sulit bagi Joko Widodo mengarahkan para relawan untuk mengerucutkan dukungan hanya kepada Ganjar Pranowo.

Kedua, putra bungsu Presiden Joko Widodo juga melempar sinyal dukungan terhadap Prabowo. Kaesang mengenakan kaos bergambar Prabowo dalam sebuah podcast di YouTube.

Ketiga momen pertemuan Gibran dan Prabowo di Solo juga diduga kuat merupakan pesan politik Joko Widodo. Apalagi pertemuan ini kemudian diisi deklarasi dukungan relawan Jokowi Gibran kepada Prabowo.

Tak pelak muncul spekulasi Joko Widodo bermain politik dua kaki. Pembatasan peran Joko Widodo dalam pencoblosan dan pemilihan bacawapres Ganjar pranowo diduga memicu pengalihan dukungan kepada Prabowo.

Momen-momen kedekatan Joko Widodo dan Prabowo diduga berkontribusi terhadap kenaikan elektabilitas Prabowo dan penurunan elektabilitas Ganjar Pranowo. Perubahan gestur politik Joko Widodo pekan ini diduga merupakan sinyal kepada pendukungnya untuk merapat ke kubu Ganjar Pranowo.

Akankah Joko Widodo terus konsisten mendukung Ganjar pranowo? Atau akan kembali balik badan mendukung Prabowo, bila ternyata hanya mendapat peran figuran dalam dinamika pencapresan.

Menurut analisa Ray Rangkuti, sinyal dukungan kepada Prabowo telah sukses menaikkan daya tawar Joko Widodo di mata Megawati.

"Faktanya sekarang misalnya PDI Perjuangan lah yang mulai kembali menarik Pak Jokowi sebagai bagian dari mereka. Tentu dengan meninggalkan atribut apa yang disebut dengan petugas partai." ungkap Ray Rangkuti.