Polisi masih memburu sosok S yang disebut sebagai informan data rekening dormant kepada otak pembunuhan Kepala Cabang Bank Pemerintah MIP. Sebelumnya, PPATK sempat memblokir jutaan rekening dormant untuk mencegah kejahatan.
Polda Metro Jaya belum mengungkap sosok S yang memberikan informasi data rekening dormant kepada C alias Ken. Polisi menyebut masih mengidentifikasi S sebab Ken belum terbuka soal sosok S. Meski demikian, polisi diharapkan bisa menggunakan cara lain untuk membongkar sosok S ini selain mendalami keterangan dari Ken selaku otak pembunuhan.
Saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya dengan inisial S. Namun ini masih kita dalami dan kita lakukan pengejaran karena masih belum jelas informasi yang disampaikan. Kemudian berapa jumlahnya sampai sekarang juga belum kita ketahui.
"Dari hasil penyidikan terungkap para pelaku ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Bahkan tersangka C alias Ken inimemiliki data rekening
dormant di beberapa bank. Polisi mengungkap MIP menjadi korban yang dipilih secara acak. Ilham dipilih hanya bermodalkan kartu nama," tutur Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra.
Sebelumnya, PPATK pernah mengungkapkan jumlah rekening
dormant meningkat tajam dan terindikasi ada penyalahgunaan. PPATK sempat memblokir jutaan rekening dorman meski akhirnya dibuka kembali.
"Dari tahun ke tahun peningkatannya itu begitu masif. Begitu pula penyalahgunaan dari rekening. Akhirnya kita memanggil bank-bank lebih dari 100 bank untuk menyampaikan laporan rekening dorman yang ada di masing-masing bank. Rekening-rekening dorman itu digunakan oleh koruptor, pengedar narkoba, judi
online, perdagangan orang, dan illegal logging," kata Kepala Humas
PPATK Natsir Kongah.
"Pendekatan yang kita lakukan ini sangat-sangat efektif dalam melindungi nasabah saudara-saudara kita sehingga rekeningnya tidak dipakai untuk tindak pidana," sambungnya.