Wacana Penarapan Jam Malam bagi Pelajar Tuai Pro dan Kontra

26 May 2025 12:51

Wacana penerapan jam malam bagi pelajar ini sejatinya bisa menjadi solusi guna menekan aksi tawuran remaja di malam hari. Pemerhati anak Retno Listyarti mengapresiasi wacana tersebut namun, ia menyebut perlu adanya kajian awal.
 
“Tentu kita harus mengapresiasi bahwa ini kan niatnya untuk melindungi anak-anak. Kedua, namun ini tampaknya karena Jawa Barat itu luas ya, menurut saya adalah pendataan atau kajian dahulu terkait dengan aktivitas anak di beberapa yang berbeda. Misalnya antara di pedesaan dan perkotaan mungkin beda. Termasuk anak yang mengikuti les di atas jam 18.00,” kata dia dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 26 Mei 2025.
 
“Yang ketiga adalah anak-anak yang mungkin dari keluarga tidak mampu dan harus bantu keluarga mencari uang. Misalnya ibunya jual pecel lele malam atau ada aktivitas lain yang memang berdagang pada malam hari. Jadi tidak bisa disamaratakan,” sambungnya.
 
Pemberlakuan jam malam bagi anak sudah pernah diberlakukan sebelumnya di kota-kota lain seperti Depok, Aceh, Garut, dan Ternate. Menurut Retno tidak ada bukti yang menyatakan pembelakuan jam malam mampu menekan kenakalan remaja.
 

Baca: Polisi Tangkap 12 Remaja Gegara Tawuran di Jakpus
 
“Sebenarnya kalau kajian itu belum ada yang menyatakan berhasil atau tidak. Karena tawuran itu dilakukan biasanya oleh anak-anak sekarang itu di atas jam 23.00. Dan ini kan juga perlu peran orang tua. Dan mereka biasa janjian tawuran menurut pihak kepolisian banyak melalui media sosial. Menurut saya menjadi penting menjadi perhatian,” kata Retno.
 
“Anak terlibat tawuran itu sebenarnya kalau pakai persentase jumlah dengan anak yang tidak melakukan tuh hanya sekian persen kecil sekali. Meski demikian, mereka memang betul harus mendapatkan perhatian juga,” tambahnya.

Ia menekankan pemberlakuan jammalam mungkin dapat mencegah kenakalan remaja, tetapi pemerintah perlu mengkaji aktivitas yang anak-anak di daerahnya lakukan pada malam hari. Retno menyebut daripada memastikan anak-anak di rumah pada malam hari, lebih penting memastikan anak-anak berada dalam pendampingan orang tua pada malam hari.
 
Baca: Penanganan Tawuran Pelajar DKI dan Jabar Dibandingkan, Pramono: Gara-gara ini Ribut Se-Indonesia
 
“Kalau Jakarta bahkan membuka taman-taman itu 24 jam kan kebijakan gubernur. Karena ternyata di taman itu juga ada beberapa aktivitas seperti anak-anak yang ternyata bermusik, berlatih biola, olahraga itu dilakukan di malam hari. Sehingga aktivitas fisik seperti skateboard bisa diikuti anak dan remaja,” ucapnya.
 
“Gimana kalau orang tuanya juga sibuk yang kemudian tidak bisa dampingi. Kemudian anak-anak yang tadi bekerja membantu orang tua kan jangan sampai juga mereka ditangkap gitu karena orang tuanya enggak bisa bayar orang kalau jualan. Sehingga bagian yang cuci piring atau membantu memasak itu adalah anak-anaknya. Ini hal yang menurut saya harus menjadi catatan,” tambahnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)