21 May 2025 13:46
Aksi premanisme telah mengganggu iklim usaha di Tanah Air. Berbagai motif dilakukan, dari meminta jatah proyek tanpa tender, pungutan dana keamanan, meminta Tunjangan Hari Raya (THR), hingga membuat pelaku usaha terpaksa mengeluarkan dana ekstra.
Di tengah upaya pemerintah menggenjot investasi, dunia usaha justru terganggu dengan maraknya aksi premanisme, baik yang dilakukan secara individual maupun terorganisir. dalam bentuk ormas.
Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah peristiwa premanisme dialami para pelaku usaha, hingga mereka mengalami kerugian material cukup besar. Seperti yang terjadi di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, sekelompok preman yang tergabung dalam sebuah ormas menyegel pabrik milik PT Bumi Asri Pasaman. Pelaku meminta uang hingga Rp1,4 miliar.
Sementara itu, di Cilegon, Banten, Ketua Kadin setempat meminta jatah proyek senilai Rp5 triliun tanpa tender, terkait proyek investasi pembangunan Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) senilai Rp15 triliun milik Chandra Asri Grup. Polisi pun turun tangan hingga akhirnya penyidik Polda Banten menetapkan tiga orang tersangka, yaitu Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim, Wakil Ketua Kadin Bidang Industri Ismatullah dan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon Rufaji Jahuri.
Baca juga: PP PPM Dukung Polri Berantas Premanisme Berkedok Ormas |