27 February 2024 17:59
Pengamat politik Hanta Yuda menilai Pilkada DKI Jakarta memiliki cita rasa Pilpres karena para ketua umum partai politik akan turun dalam kontestasi tersebut. Bahkan, ia menyebut Pilkada DKI sebagai pertarungan gengsi politik.
"Pilkada DKI sebagai pertarungan gengsi politik, jadi semua akan bertarung," kata Hanta Yuda dalam tayangan Berita Pemilu, Metro TV, Selasa, 27 Februari 2024.
Hanta menuturkan para partai politik kini sedang berancang-ancang menyiapkan koalisi dan nama untuk maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Ada tiga faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan nama di kontestasi ini, yakni elektabilitas, boarding pass, dan pemilik modal.
"Pemain utama di Pilkada DKI ada PKS, PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, dan PSI," ujarnya.
Anies Baswedan, kata Hanta, bakal menjadi kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta terkuat. Hal itu bisa terjadi jika Anies dinyatakan tidak lolos Pilpres 2024.
"Seandainya Mas Anies tidak lolos di Pilpres, maka kemungkinan nama Mas Anies salah satu kandidat kuat di Pilkada DKI, kalau beliau masih maju," tutur Hanta.
Selain Anies, ada nama lain seperti Ridwan Kamil dari Partai Golkar, Tri Rismaharini dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari PDIP, Ahmad Sahroni dari Partai NasDem, Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra, Grace Natalie dari PSI, dan sosok kuda hitam yakni Erick Thohir.
"Nama yang saya sebutkan tadi adalah nama yang sangat kuat berpotensi secara elektabilitas," ungkap Hanta.