Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun berjalan 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Kemenkeu sedang menulis nota keuangan Rancangan APBN (RAPBN) 2025 yang akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan depan.
“Kinerja APBN hingga Juli menunjukkan adanya perbaikan. Pendapatan negara mencapai Rp1.545,4 triliun. Artinya kita telah mengumpulkan 55,1?ri target APBN tahun ini dengan
negative gross 4,3%, jauh lebih kecil dengan
negative gross bulan lalu yang sekitar 7%,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa pagi, 13 Agustus 2024.
Sri Mulyani juga mengungkap realisasi belanja negara sebesar Rp1.638,8 triliun atau 49,3?ri pagu. Angka ini meningkat dari periode yang sama di tahun lalu.
"Belanja negara pada periode akhir Juli mencapai Rp1.638,8 triliun yang artinya kita sudah membelanjakan 49,3?ri pagu, dengan
gross dari belanja yang cukup tinggi dan ini pertumbuhan yang konsisten,” jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan bahwa pada Juni 2024, Indonesia mengalamai defisit Rp93,4 triliun atau 0,41?ri GDP. “Ini masih lebih kecil dari total target defisit tahun ini, yaitu 2,2%,” kata Sri Mulyani.
Dari sisi keseimbangan primer, Indonesia masih positif Rp179,3 triliun. Sri Mulyani membeberkan rilis data pelambatan ekonomi AS memunculkan spekulasi resesi, sehingga mempengaruhi volatilitas ekonomi global, termasuk Indonesia dan Jepang.