Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi model kota dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan secara maksimal. Energi bersih yang tersedia di Kalimantan adalah energi angin, air, panas bumi, dan yang paling melimpah adalah sinar matahari. Oleh karena itu, PLN membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di IKN.
PLTS tersebut terdapat di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hamparan panel listrik bertenaga matahari yang tersusun membentuk cermin raksasa.
Hamparan yang membentang di lahan 80 hektare di kawasan Selatan Ibu Kota Nusantara (IKN). Panel ini dipasang untuk memanen Sinar Surya lalu diubah menjadi sumber energi listrik. PLTS ini menjadi spesial karena akan menjadi cikal bakal proyek energi ramah lingkungan di pusat kota masa depan.
Peran utama pembangunan pelat di IKN adalah menyiapkan sistem kelistrikan andal dan berbasis energi ramah lingkungan. Tahap pertama pembangunan PLTS telah rampung pada Februari 2024 lalu, 10 Megawatt (MW) listrik dioperasikan mengaliri listrik di kawasan inti pusat pemerintahan atau KIPP IKN. Kawasan ini meliputi Istana Kepresidenan, Kantor Kementerian, rumah dinas menteri, dan apartemen untuk aparatur sipil negara (ASN)
Sementara itu, proses pembangunan PLTS IKN tahap 2 telah dilakukan Maret 2024. Target listrik tambahan yang akan tersedia adalah 40 MW energi baru terbarukan (EBT). Proses tahap dua akan rampung pada akhir 2024 di IKN.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kaltimtra Agung Murdifi mengatakan PLN siap menyediakan kebutuhan listrik di IKN. "PLN siap untuk menyukseskan kegiatan HUT ke-79 RI di IKN tentunya PLN akan
all out menyiapkan utilitas listrik tersebut. Namun bukan hanya untuk kebutuhan HUT RI, tetapi untuk kebutuhan IKN ke depannya. Saat ini IKN sudah tersambung dengan sistem Kalimantan di mana daya mampunya kurang lebih 2.097 MW dan beban puncak sistem interkoneksi Kalimantan kurang lebih 1.789 MW sehingga terdapat cadangan daya sebesar kurang lebih 308 MW,” kata Agung.
Agung menuturkan selain itu di dalam IKN terdapat pasokan kelistrikan dari PLTS yang saat ini sedang dibangun. PLTS kurang lebih berdaya 50 MW. 10 MW sudah beroperasi sejak Februari 2024. Sisanya 40 MW akan beroperasi kurang lebih di akhir November 2024.
Pembangunan PLTS di IKN membuktikan komitmen PLN sebagai pionir pembangkit hijau dalam menghadirkan energi masa depan untuk
forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
“Jadi kalau untuk di PLTS IKN kami menggunakan 100% energi hijau dalam hal ini kami menggunakan
solar panel dengan kapasitas per panelnya itu 6.625 watt. Jadi kami tidak menggunakan sama sekali bahan bakar fosil,” tutur Direktur Operasi PT NSSE Syarief Andrian.
Selain itu, PLTS di IKN akan mereduksi emisi sampai dengan 104.000 ton karbon dioksida per tahun dan juga mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt hour (GW) per tahun. Konsep yang diusung oleh PLTS di IKN adalah
State of The Art of Technology dengan konsep
green smart and beautiful electricity. Jadi jalur kelistrikan menggunakan model tanam di bawah tanah agar lebih andal sekaligus memastikan estetika tetap terjaga.
“PLN siap menjalankan arahan pemerintah untuk menghadirkan listrik yang ramah lingkungan yang andal di IKN. Semuanya akan berbasis
State of The Art of Technology dengan konsep
green smart and beautiful electricity . Ke depannya kelistrikan IKN tidak hanya akan dipasok dari energi ramah lingkungan, tetapi juga didukung dengan teknologi
smart light yang jaringan listriknya akan dibangun di bawah tanah multy Utility Tunnel (MUT) yang disiapkan oleh Kementerian PUPR,” ucap Agung.
Setelah pasokan listrik berkonsep ramah lingkungan tercukupi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penghuni IKN 100% wajib menggunakan kendaraan listrik. Penggunaan transportasi publik kendaraan listrik diharapkan menjadikan IKN kota berbasis energi hijau tuk menopang moda transportasi ramah lingkungan.