KPK Ungkap Peran Noel dalam Skandal Sertifikat K3

26 August 2025 21:12

Skandal dugaan korupsi pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan terus bergulir. Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer ternyata memiliki julukan khusus untuk salah satu tersangka lainnya, Irvian Bobby Mahendro Putro. Noel menjuluki Irvian sebagai 'sultan' karena dianggap banyak uang. 

Bukannya menegur atau memberikan hukuman tegas, Noel malah meminta jatah. Padahal wakil menteri diberikan kewenangan untuk mengawasi dan menindak bawahannya jika melakukan penyimpangan. Uang Rp3 miliar dan motor Ducati sebagai jatah Noel akhirnya diserahkan Irvian. Dana yang diminta Noel disebut untuk merenovasi rumah Noel di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. 

Irvian Bobby Mahendra Putro, ASN yang dijuluki si paling banyak uang oleh Noel menguasai aliran dana yang sangat besar, jauh melampaui jabatannya sebagai Koordinator Bidang K3. Dari skema pemerasan yang berlangsung sejak 2019, terkumpul Rp81 miliar. Irvian diperkirakan meraup Rp69 miliar. Sedangkan LHKPN terakhirnya hanya menunjukkan kekayaan Rp3,9 miliar. 
 

Baca: KPK Ingatkan Noel untuk Tak Gampang Minta Amnesti ke Presiden

KPK mendapatkan informasi adanya lonjakan uang yang tidak wajar yang diterima Irvian. Namun, KPK cuma mendeteksi aliran dana janggal dari 2019. Penyidik menduga pemberasahan sudah terjadi sejak lama. Para tersangka termasuk Immanuel Ebenezer diyakini cuma pemain pengganti.

Di balik angka miliaran rupiah itu, ada kisah buruh yang dipaksa membayar mahal demi selembar sertifikat. Sejak 2019, biaya resmi pengurusan sertifikat K3 yang seharusnya hanya Rp275.000, dinaikkan secara tidak sah hingga mencapai Rp6 juta. Sertifikat K3 sejatinya adalah dokumen penting untuk keselamatan kerja, bukan alat pemerasan.

Sebenarnya praktik pungli di birokrasi bukan sekedar soal oknum kecil, melainkan bisa menjelma menjadi skema raksaka yang begitu mengakar. Dan di tengah pusaran itu ada nama Irvian Bobby Mahendro yang tercatat sebagai simbol bagaimana kekuasaan bisa disalahgunakan demi memperkaya diri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)