3 June 2025 14:46
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut sebanyak 1,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak layak untuk menerima bantuan sosial (bansos). Hal tersebut terjadi karena ditemukan ada kesalahan data setelah dilakukan verifikasi ulang oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kita mencoba exercise ini khusus untuk Kementerian Sosial dalam rangka menyalurkan bansos pada triwulan II, dari hasil round cek kita, bisa kita ketahui di sana ada 1,9 juta lebih yang disebut sebagai inclusion error, mereka semestinya tidak dapat, tetapi mereka selama ini mendapatkan bantuan," katanya dalam konferensi pers di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu menyatakan sejumlah program penyaluran bansos ditenggarai tidak tepat sasaran. Gus Ipul mencontohkan hanya 55% penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako yang diterima oleh mereka yang berhak.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya, khususnya BPS untuk melakukan konsolidasi data agar penyaluran bansos tepat sasaran. Menurut Mensos, ke depannya penyaluran bantuan pemerintah akan merujuk pada data tunggal sosial ekonomi nasional yang dikeluarkan BPS.
"Saya ingin menyampaikan bahwa keinginan kita untuk memastikan bahwa bantuan-bantuan tepat sasaran ini sungguh-sungguh sudah mulai dilaksanakan," ujar Gus Ipul.
Baca juga: Pemerintah Menerbitkan Inpres agar Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran |