Menteri Sibuk Kontestasi, Negara Jalan Sendiri?
N/A • 7 May 2023 20:09
Hiruk pikuk koalisi membuat sebagian menteri sibuk sendiri. Mulai sibuk menggalang dukungan, hingga sibuk cari pasangan. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar tugas negara jangan diabaikan. Memang sulit membatasi peran ganda menteri yang juga politisi. Saat urusan politik diutamakan, apakah tugas negara yang akhirnya dikorbankan?
"Yang berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024, yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini. Saya juga minta menteri/kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing. Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama itu betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik," ujar Ma'ruf Amin.
Jumlah politisi dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi memang mendominasi. Dari 34 menteri dan menteri koordinator, 18 orang berasal dari parpol. Bahkan ada tiga menteri yang menjabat ketua umum. Sedangkan Plt Ketua Umum PPP mendapat jabatan utusan khusus presiden bidang kerja sama pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan.
Tak heran kinerja menteri jadi sorotan ketika urusan politik makin menyita perhatian. Namun, bagi Menko Perekonomian, berbagai indikator ekonomi yang positif menunjukkan dirinya tidak mengabaikan pekerjaan.
Presiden Jokowi yang mestinya mengawasi kinerja para menteri juga disibukkan dengan agenda koalisi. Seperti sebelumnya Jokowi mengumpulkan para ketua umum parpol pendukung pemerintahan di Istana. Walau Jokowi tak mengakui, dirinya mendalami sepak terjang koalisi. Namun, pengamat politik meyakini, pembahasan soal koalisi menjadi menu utama diskusi.
Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada belakangan ini cukup sibuk menerima tamu atau bertamu untuk urusan di luar tugasnya sebagai Menhan. Sebelumnya, Prabowo kedatangan rombongan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Kedua pimpinan parpol ini memastikan KKIR masih solid. Setelahnya, Prabowo bertemu dengan Airlangga, Wiranto dan Jusuf Kalla.
Tidak hanya Prabowo, Menko Perkenomian Airlangga Hartato tidak kalah sibuknya dari Prabowo. Akhir pekan lalu Airlangga bertandang ke rumah SBY di Cikeas. Airlangga membawa misi untuk mendekatkan demokrat dengan kubu kekuasaan melalui iming-iming pembagian kekuasaan.
Setelahnya, Airlangga bertemu dengan PKB. Kedua partai sepakat menjadi motor penggerak peleburan KIB dan KKIR dalam Koalisi Besar. Pertemuan ini juga membahas simulasi bacapres dan bacawapres yang akan diusung.
Bagi yang tidak sibuk merajut koalisi, tak kalah sibuk mematut diri untuk persiapan kontestasi. Pindah kapal pun dilakukan untuk mengamankan dukungan dan memastikan tiket di tangan.
Tak ada yang salah dengan atraksi para politisi yang sedang menjawab menteri. Jika sudah resmi berstatus bacapres pun menteri tidak perlu mundur dari jabatan. Namun, sebagai pejabat publik, tanggung jawab yang diemban tentunya berada di atas kepentingan kelompok dan golongan. Bila sibuk menggalang dukungan atau menyiapkan pencapresan, bisa jadi pekerjaan diabaikan.
(Firny Firlandini Budi)