Mahasiswa Tekan AS Yakinkan Israel untuk Gencatan Senjata di Gaza

2 May 2024 13:39

Perundingan gencatan senjata antara Israel dengan pejuang Hamas Palestina saat ini masih berlangsung. Tekanan untuk kedua belah pihak baik Israel maupun dari Hamas semakin kuat. Sementara Amerika Serikat juga mendapat tekanan dari dalam dan juga luar negeri.

Demo mahasiswa menentang perang Israel-Hamas di Gaza meluas ke kampus-kampus di berbagai Kota Amerika Serikat. Di kampus University of North Carolina di Chapel Hill. 

Sedikitnya 30 orang ditangkap karena tak mengindahkan perintah mengakhiri pendudukan kampus. Sebagian pengajar menunjukkan solidaritas mereka.

Namun meluasnya demo mengundang reaksi keras di kongres. Ketua DPR Amerika Serikat, Mike Johnson menuduh sebagian demonstran bertindak berlebihan termasuk di Columbia University di New York yang mengawali gelombang demo. Ketua DPR mengancam sanksi bagi pihak universitas, termasuk penarikan dana.
 

Baca juga: KPK Masih Membahas Pengaktifan Kembali 2 Rutan

Bersamaan dengan pro dan kontra secara domestik Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken kembali mengadakan diplomasi maraton di Timur Tengah mengupayakan gencatan senjata dan pembebasan sandera oleh kelompok Hamas. Kali ini selain ke Israel, Menteri Luar Negeri, Blinken juga bertemu para pemimpin negara-negara mitra Amerika Serikat di Yordania.

Analis menilai tekanan semakin kuat bagi Amerika Serikat untuk mengupayakan resolusi konflik yang berlangsung 200 hari lebih.

Posisi Amerika Serikat dipersulit dengan keinginan Israel menyerang Rafah dengan dalih untuk menghabisi Hamas.

Pada saat yang sama Tiongkok mengakui telah menerima perwakilan Hamas dan Fatah membahas kemungkinan rekonsiliasi antara kedua faksi Palestina yang bertikai. Amerika Serikat dan Uni Eropa selama ini hanya berhubungan dengan Fatah yang menguasai otoritas Palestina. Karena Hamas dinyatakan sebagai organisasi teroris.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)