Navigasi Relasi Ekonomi Indonesia-AS

18 September 2024 14:54

Sebagai mitra strategis komprehensif, Indonesia dan Amerika Serikat terus mengembangkan hubungan kedua negara, termasuk hubungan ekonomi.

Selama hampir setahun Indonesia dan Amerika Serikat berada dalam kemitraan strategis komprehensif, hubungan kedua negara semakin mendekat. AS menyebut Indonesia punya kedudukan yang tepat untuk memimpin kemajuan ekonomi kawasan. 

"Indonesia terus memimpin sebagai mitra IPEF yang kini telah meningkat dari tahap negosiasi ke langkah penting untuk mengoperasionalkan perjanjian, proses rantai pasok, ekonomi bersih, dan pilar ekonomi adil IPEF," ucap Wamen Perdagangan Internasional AS, Marisa Lago.
 

Baca:
Indonesia Ajak AS Jajaki Peluang Investasi

Indo Pacific Economic Framework (IPEF) adalah upaya AS untuk merangkul kawasan termasuk Indonesia setelah keluar dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) pada masa pemerintahan Donald Trump. 

Analis menilai, ketidakikutsertaan AS dalam dua perjanjian perdagangan terbesar di kawasan TPP dan RCEP yang digagas oleh Tiongkok akan merugikan AS di masa mendatang, juga mengurangi rasa percaya dalam berbisnis. 

Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor nonmigas kedua terbesar Indonesia setelah Tiongkok. Pada 2023, total volume perdagangan Indonesia dan AS mencapai USD36,7 miliar  dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD16,9 miliar.

Ekspor Indonesia ke AS mencapai USD26,8 miliar, sementara ekspor AS ke Indonesia mencapai USD9,9 miliar. Investasi AS di Indonesia sendiri mencapai USD3,3 miliar pada 2023 dengan total 4.619 proyek. 
 
Baca:
Menilik Peluang UMKM Indonesia Tembus Pasar Amerika

Indonesia berharap AS bisa lebih memahami konteks budaya dalam menjalin hubungan ekonomi dengan negara di kawasan. "Cultures di dalam ASEAN yang terkenal dengan brotherly-sisterly di dalam semua aspek, negosiasi dan lain-lain, itu juga dipahami oleh siapun yang datang ke kawasan Indopasifik," ucap Dep. Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Pambudi. 

Potensi yang bisa dieksplorasi kedua negara masih besar, baik dalam ranah investasi maupun perdagangan. "Dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sekitar 10?n ini kalau kita melihat dari potensi yang ada itu masih sangat bisa digali," ujar Atase Perdagangan KBRI di AS, Ranitya Kusumadewi.

Indonesia dan AS secara rutin bertemu di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) tahun 1996 untuk membahas isu bilateral, regional dan multilateral. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)