Gejolak Geopolitik Tekan Rupiah

10 October 2024 14:55

Nilai tukar rupiah mengalami tekanan pada awal Oktober 2024. Tekanan ini dipengaruhi oleh gejolak geopolitik di Timur Tengah yang semakin meningkat.

Nilai tukar rupiah mengalami tekanan dalam sepekan terakhir, setelah sempat menguat pada level Rp15.100. Tekanan tersebut bersamaan dengan meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan membaiknya data penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat. 

Menurut data kurs spot Bank Indonesia pada 7 Oktober 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level Rp15.600. Kepala Ekonom bank Permata Josua Pardede menilai, tekanan terhadap mata uang global termasuk di emerging market seperti rupiah didorong oleh bebera faktor.

Faktor tersebut antara lain, meningkatnya eskalasi geopolitik di Timur Tengah, data ekonomi AS yang semakin membaik dan data ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. 

"Tren pergerakan rupiah saat ini lebih sangat dipengaruhi oleh kondisi global." kata Kepala Ekonom bank Permata Josua Pardede.

Meski demikian, Josua menilai Bank Indonesia sebagai otoritas moneter telah melakukan berbagai respons kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Selain itu, kebijakan Bank Indonesia diperkuat oleh fundamental perekonomian Indonesia.

Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah hanya berlangsung sementara. Hal ini didukung data makroekonomi Indonesia yang baik, seperi inflasi IHK September sebesar 1,84 persen YoY atau masih terjaga pada sasaran yang ditetapkan. 

Awal Oktober The Fed berpotensi memotong fed funded sebesar 50 BPS. Namun, dengan kondisi saat ini diproyeksikan hanya turun sebesar 25 BPS. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)