18 April 2024 17:57
Tim Forensik Polda Sumatera Utara melakukan autopsi terhadap jenazah Yaredi Ndruru (17), siswa SMK Negeri 1 Siduaori, Nias Selatan, Sumatera Utara, yang meninggal dunia akibat dianiaya kepala sekolah.
Tim forensik Polda Sumatera Utara melaksanakan autopsi terhadap jenazah Yaredi Ndruru di Rumah Sakit Thomsen di Gunungsitoli, Nias, Kamis, 18 April 2024.
Diketahui sebelunya, Yaredi Ndruru siswa kelas 11 di SMKN 1 Siduaori, Nias Selatan meninggal dunia pada Senin, 15 April 2024, setelah sebelumnya mengeluhkan sakit di bagian kepala, usai menerima hukuman pukulan dari kepala sekolahnya pada 23 Maret 2024.
Ayah korban Okhizatulo Ndururu menyatakan, sebelumnya pihaknya sempat melakukan rontgen di bagian kepala korban, dan hasilnya dokter menyimpulkan adanya syaraf yang tak berfungsi lagi.
Kondisi tersebut membuat korban tidak sadarkan diri dan tak jelas dalam berbicara. Sebelum pemukulan oleh kepala SMKN 1 Siduaori, korban tengah mengikuti praktek kerja lapangan industri (Prakerin) di Kantor Kecamatan Siduaori, Nias Selatan.
Oknum kepala sekolah menjadi emosi karena menerima laporan pegawai kecamatan, bahwa korban bersama tujuh siswa lainnya tidak mematuhi perintah untuk memindahan alat genset, sehingga terjadi insiden pemukulan di bagian kepala para siswa SMKN 1 Siduaori.