18 June 2024 22:57
PKS mengaku tidak menutup pintu koalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Serentak 2024. Kendati berbeda ideologi, kenyataannya selama ini PDIP dan PKS punya pengalaman untuk berkoalisi di sejumlah daerah.
PDI Perjuangan dan PKS selama ini dinilai sulit berkoalisi, karena ideologi dan basis massa keduanya yang dianggap saling bertentangan satu sama lain. Namun pandangan itu sepertinya tidak akan lagi menjadi hambatan untuk mereka berkoalisi di Pilkada serentak 2024.
Wakil Ketua Majelis Syura, Dr Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS dan PDI Perjuangan sangat terbuka menjalin kerja sama politik di Pilkada, termasuk di Jakarta.
"Sekarang di dalam badai Pilkada kita mencair lagi, kita bisa membangun koalisi-koalisi yang baru, dan kalaupun nanti PDIP mendukung apa yang juga dipikirkan oleh PKS tentu itu juga baik saja." kata Wakil Ketua Majelis Syura, Dr Hidayat Nur Wahid.
Di Pilkada Jakarta, kendati belum mengusung secara resmi baik PKS maupun PDI Perjuangan memiliki ketertarikan yang sama, untuk mendorong Anies Baswedan kembali. Namun, PDI Perjuangan memberi catatan terhadap Anies. Ada kesepakatan yang mesti dicapai dulu, bila bantan Mendikbud itu mau diusung PDI Perjuangan.
"Seandainya kita mendukung atau mengusung calon dari luar, apa kemudian kesepakatan yang bisa kita ambil? nilai-nilai demokrasi lah, secara ideologis lah, bagaimana kita bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah lah." ucap Mantan Gubernur Jateng/Politisi PDIP, Ganjar Pranowo.
Koalis PKS dan PDI Perjuangan cukup syarat untuk mengusung Anies Baswedan, terlebih jika ditambah PKB dan NasDem. Kolaborasi empat mesin politik itu bukan tidak mungkin membuat anies mudah mendapat kemenangan.