Jakarta: Belum lama ini ada tiga sekolah internasional yang mendapatkan sasaran teror bom.
Sebelumnya, dua sekolah internasional di wilayah Tangerang menerima ancaman bom melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik. Ancaman ini membuat pihak kepolisian turun tangan untuk melakukan pemeriksaan dan penyisiran lokasi.
Kedua sekolah yang menjadi target ancaman tersebut adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Internasional School di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Keduanya merupakan sekolah bertaraf internasional yang memiliki banyak siswa.
Pelaku mengirimkan ancaman dan permintaan tebusan USD30 ribu atau sekitar Rp499 juta lewat pesan WhatsApp dan email ke pihak sekolah. Peneror bom menggunakan nomor telepon +234, yang diketahui berasal dari Nigeria. Peneror juga menyampaikan ancaman bakal meledakkan bom bila tuntutannya tidak terpenuhi.
Baca Juga :
Polisi Dalami Peneror Bom ke 3 Sekolah Internasional
Menanggapi ancaman tersebut,
Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Polda Metro Jaya bersama Gegana Polda Metro Jaya, langsung melakukan penyelidikan dengan menerjunkan personel untuk menyisir dua lokasi sekolah tersebut.
"Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di Sekolah Mentari Interkultural School dan Jakarta Nanyang School. Ancaman itu dikirim melalui WhatsApp dan email," kata Kapolres Tangsel, Victor Inkiriwang.
Ancaman bom di sekolah internasional di Kepala Gading
Kemudian, ancaman bom juga menimpa sebuah sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ancaman bom oleh orang tak dikenal datang lewat pesan elektronik. Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung bergerak ke lokasi untuk menyisir sekolah.
“Penyisiran dilakukan untuk memastikan keamanan lingkungan sekolah. Tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak,” ungkap Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko.
Polisi lakukan pendalaman
Polisi kini tengah mendalami sosok pengirim pesan teror kepada tiga sekolah internasional di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Adapun, dugaan sementara pengirimnya orang yang sama yang posisisnya di luar negeri.
"Jadi mohon waktu, masih dilakukan pendalaman. Diduga yang memberi ancaman sama orangnya. Motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Oktober 2025.
Sumber: Redaksi Metro TV