Fenomena mudik umumnya terjadi pada saat liburan panjang, atau pada saat hari raya tertentu seperti hari raya Lebaran yang sebentar lagi akan dirayakan oleh umat muslim. Memasuki arus mudik Lebaran 2025, pemerintah dan kepolisian telah melakukan berbagai persiapan, guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan.
Potensi kemacetan di tol dan arteri
Jawa Barat
- Gerbang Tol Palimanna
- Gerbang Tol Cikampek
- Rest area KM 188, 228 dan 229 Tol Cipali
- Pasar Sandang Tegalgubug (Cirebon)
- Pasar Palimanan (Cirebon)
- Pasar Pasalaran dan Pasar Kue Weru (Cirebon)
- Pasr Gebang (Cirebon)
- Pasar Mundu dan Pasar Celancang (Cirebon)
- Simpang Jomin (Karawang)
Jawa Tengah
- Tol Trans Jawa rest area KM 379 dan KM 429
- Kota Pekalongan
- Kota Semarang (Simpang Lima dan Tugu Muda)
- Exit Tol Pejagan
Banten
- Gerbang Tol Merak dan Cilegon Timur
- Pelabuhan Merak
- Pasar Serpong dan Pasar Ciputat
Pemerintah menerapkan strategi agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di hari-hari tertentu menjelang Lebaran, yakni:
- 3.000 unit bus, 772 kapal laut, 404 pesawat, 2.000 unit kereta api sudah disiapkan
- Kemenhub lakukan ramp check
- Contra flow dan one way
- Ganjil genap dan rekayasa lalu lintas
- Diskon tarif tol dan tiket pesawat
- Work from anywhere (WFA)
Jelang musim mudik Lebaran,
pemerintah juga resmi memberikan
diskon tarif tol sebesar 20 persen. Diskon tersebut berlaku di sejumlah ruas tol di Pulau Jawa dan Sumatra pada 24-28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB dan 4-28 April 2025 pukul 05.00 WIB.