Pakar Matematika ITB Ungkap Penurunan Elevasi Tol Cipularang Cukup Tajam

13 November 2024 19:27

Data dari ahli matematika ITB mengungkap penurunan elevasi di ruas Tol Cipularang antara KM 97 sampai 92 ternyata cukup tajam. Penurunan elevasi memiliki selisih ketinggian 214 meter (m) dari 540 meter di atas permukaan laut (mdpl) ke 326 mdpl. Pengemudi harus berhati-hati saat melakukan pengereman.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkap ada dugaan penyebab kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang pada Senin, 11 November 2024, karena truk gagal melakukan pengereman. Saat dicek, persneling ada di gigi 4.

Artinya, dengan turunan di lokasi kejadian pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal. Rem juga diduga blong.
 

Baca: Pengamat: Tidak Boleh Ada Truk Overdimension dan Overload

Di lapangan, memang banyak ditemukan pengemudi truk yang memanfaatkan gigi tinggi di jalan menurun. Mereka menganggap hal itu membuat konsumsi BBM bisa lebih irit.

Padahal, menggunakan gigi tinggi di jalan turunan menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih besar. Sebab, service brake atau rem kaki dipaksa bekerja lebih keras dan menyebabkan rem panas. Hal ini mengakibatkan kegagalan fungsi pengereman atau brake fading

Pakar keselamatan berkendara Fitra Eri pun menanggapi kasus laka beruntun ini. Ia menjelaskan upaya pencegahan terjadinya laka terkait kendaraan bermuatan besar.
 
Baca: Cerita Korban Selamat dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

"Harus ada penyelidikan apakah rem blong atau supir truk justru telat mengerem. Umumnya yang menyebabkan rem blong adalah muatan yang terlalu berat, seperti diketahui rem truk ada batas maksimalnya. Maka dari itu truk tidak boleh overdimension dan tidak boleh overload," kata Fitra dalam Program Primetime News, Metro TV, Selasa, 12 November 2024.

Fitra menjelaskan gigi pada truk dapat berjumlah lebih dari empat, bahkan dapat sampai delapan. Fitra tidak menyoroti penggunaan gigi empat pada truk penyebab kecelakaan itu, melainkan kecepatan laju truk yang terekam dalam CCTV yang beredar.

"Gigi empat di truk agak berbeda dengan gigi empat di mobil biasa. Truk itu bisa sampai delapan giginya. Sebetulnya gigi empat itu tidak terlalu tinggi untuk truk. Tapi berdasarkan rekaman CCTV truk berada di lajur kanan yang menandakan kecepatan tinggi. Sedangkan jalan berada dalam kondisi hujan. Cipularang KM 100 hingga KM 90 itu turunan panjang. Truk ini harus melaju dengan kecepatan pas, jangan terlalu tinggi karena akan berbahaya, dan jangan terlalu rendah. Seharusnya truk berada di jaur kiri dan menjaga kecepatan," katanya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)