Tahun Ular Kayu Jadi Momen Kolaborasi Bisnis

Pakar Feng Shui Yulius Fang mengungkapkan kreativitas menjadi kunci keberhasilan bisnis di tahun ular kayu ini. Ia juga menekankan pentingnya berkolaboras dalam berbisnis.

"Sebenarnya tahun ular kayu punya kekuatan di kayu, yaitu adalah semangat konektivitas ataupun semangat berkelompok. Kalau kita lihat di fenomena di alam kayu seperti rumput, tanaman bunga, tanaman merambat dan sebagainya mereka tidak sendirian dan selalu berkelompok. Dengan berkelompok ini maka ada kekuatan. Jadi tahun ini buat yang berbisnis atau ide usaha untuk kerja sama kolaborasi," jelas Yulius dikutip dari Live Event Imlek, Metro TV, Rabu, 29 Januari 2025

"Jadi jangan menganggap sesama pengusaha yang sama sebagai kompetitor. Ini peraturan pertama.  Kedua, kayu adalah berhubungan dengan resilien, daya tahan, kemudian kayu juga berhubungan dengan kreativitas. Usahakan keluarkan daya kreativitas yang sehebat mungkin out of the box yang akan membuat produk atau jasa yang kita jual ini akan bisa membawa kesan yang positif di tahun ini," tambahnya.
 

Baca: Kemeriahan Perayaan Imlek di Berbagai Daerah di Indonesia

Ia juga mengungkap perlunya ekspansi bisnis yang terukur dan tidak jor-joran pada tahun ular kayu. Ia mengungkap usaha start up perlu menjauhi pendanaan besar-besaran dan lebih berorientasi pada pengembangan internal.

"Ketiga, kalau buat yang mau ekspansi usaha kalau sudah ada skill dan pengalaman tetap diperbolehkan tetapi dengan resiko terukur. Artinya jangan jor-joran. Kemudian keempat, tahun ular kayu akan menjadi momok yang menyeramkan untuk para start up. Jadi untuk para start up kalau untuk pendanaan dan sebagainya harap pikirkan baik-baik dulu. Di samping kalau mau bank juga tinggi, bunga dan sebagainya, yang kita perlu lakukan adalah untuk start up ini adalah fokus ke dalam dulu," ungkapnya.

"Dari tahun kemarin-kemarin itu Start Up juga banyak berguguran. Jadi untuk usaha yang resiko tinggi seperti harus bisa menahan diri dan untuk masyarakat kalau misalnya di tahun ular kayu mau survive, bisnisnya harus lebih fokus ke sesuatu yang kreatif," tuturnya.