Investigasi Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Jaya

KNKT Ungkap KMP Tunu Jaya Kelebihan Muatan 401 Ton

23 July 2025 09:24

Banyuwangi: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Kapal tersebut tenggelam lantaran berlayar dalam kondisi beban muatan berlebih hingga 401 ton.

Hasil investigasi itu diungkapkan KNKT di hadapan anggota Komisi V DPR, saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, pada Selasa, 22 Juli 2025.

Berdasarkan penyelidikan KNKT, KMP Tunu Pratama Jaya memiliki kapasitas muatan 137 ton. Namun nyatanya kapal tersebut berisi muatan 538 ton, sehingga terjadi kelebihan muatan mencapai 401 ton.
 

Baca: Ini Alasan Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Dihentikan
 


Muatan kendaraan di dalam KMP Tunu Pratama Jaya juga diduga tidak dilakukan lashing. Lashing adalah metode pengikatan barang untuk menjaga stabilitas dan keamanan selama transportasi, mencegah pergeseran, kerusakan, atau kecelakaan. Lashing ini sangat penting untuk membuat kapal tetap stabil meskipun dihantam gelombang tinggi.

KNKT juga menemukan sebagian life jacket berisikan form yang tidak layak. Tidak hanya itu, kamar mesin yang seharusnya tertutup rapat, kerap kali dibiarkan terbuka.

Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali saat berlayar dari pelabuhan ASDP Ketapang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada 2 Juli 2025.

Mengacu pada data manifest kapal, dari 65 orang di atas kapal, 30 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan 19 orang ditemukan meninggal dunia. Hingga operasi SAR ditutup, 16 orang lainnya hingga saat ini dinyatakan hilang.




Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)