Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra melaporkan serangan teror beruntun yang menimpa dirinya dan kantor Imparsial ke Polda Metro Jaya. Laporan ini diajukan usai terjadi perusakan mobil dan pencurian dokumen yang diduga berkaitan dengan kerja-kerja advokasi oleh Imparsial.
Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra didampingi kuasa hukum mendatangi Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi.
Ardi menyebutkan bahwa serangan
teror beruntun sudah terjadi sejak Desember 2024 hingga September 2025. Mulai dari peretasan akun media sosial, peretasan WhatsApp, penguntitan, hingga perusakan mobil pribadi.
"Peretasan pengambil alihan akun WhatsApp saya di tanggal 21 Agustus sampai 28 Agustus kemarin. Kemudian yang terakhir adalah pengsakan terhadap mobil saya," kata Ardi, dikutip dari tayangan
Metro Hari Ini,
Metro TV, Kamis, 11 September 2025.
Dalam peristiwa terakhir, kaca mobil milik Ardi dibobol dan satu tas berisi dokumen kegiatan Imparsial hilang. Pihak Imparsial menilai bahwa rangkaian serangan
teror ini tidak sekedar kriminalitas biasa.
"Kami menganggap ini adalah serangan terhadap kerja-kerja kami," ujar Ardi.