Kompolnas Kecam Pemerkosaan oleh Oknum Polisi di Pacitan

20 April 2025 11:30

Kompolnas mengecam ulah bejat oknum polisi di Polres Pacitan, Jawa Timur (Jatim) yang memperkosa seorang tahanan wanita. Kini oknum polisi tersebut tengah diperiksa Propam Polda Jawa Timur (Jatim). Komisioner Kompolnas Choirul Anam meminta agar oknum polisi tersebut harus dihukum berat dan tidak sekedar dikenakan sanksi berupa pemberhentian dengan tidak hormat.
 
Ia mendorong agar oknum polisi tersebut dijerat hukum pidana. “Perbuatan ini kategorinya memang perbuatan tercela. Ini di bawah kekuasaan di bawah kewenangan terjadi peristiwa tercela tersebut. Dugaannya adalah pemerkosaan,” kata Choirul Anam dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Minggu, 20 April 2025.
 
“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Kapolres berkoordinasi juga dengan Divisi Bidang Propam Polda Jawa Timur. Tapi kami ingatkan tidak cukup dengan adanya ancaman demosi maupun pemecatan dengan tidak hormat (PDTH). Kalau memang terbukti melakukan pemerkosaan maka harus dipidana,” tuturnya.
 
Sebelumnya seorang oknum polisi yang bertugas di Polres Pacitan, Jawa Timur, memerkosa seorang tahanan wanita. Aksi bejat tersebut dilakukan di dalam ruang tahanan polres setempat. 
 

Baca: Oknum Polisi di Pacitan Perkosa Tahanan Wanita

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menjelaskan peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada 6 April 2025 lalu. Pelakunya adalah Penjabat Kepala Satuan Tahti (Barang Bukti dan Tahanan) Polres Pacitan, Aiptu Lilik Cahyadi. Sementara korbannya adalah PW, seorang tahanan wanita kasus mucikari.

Terungkapnya kasus pemerkosaan ini setelah polisi melakukan pemeriksaan internal. Selanjutnya, hasil pemeriksaan tersebut diteruskan ke Propam Polda Jatim. 

Selain mengamankan korban, penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti. Sementara pelaku, Aiptu Lilik Cahyadi telah menjalani pemeriksaan intensif oleh bidang profesi dan pengamanan.

"Kami sudah melaksanakan penyelidikan dan penyidikan secara internal di mana adanya ketidakprofesionalitas yang dilakukan penjaga tahanan," ujar Ayub.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)