Top Report
24 October 2025 23:41
Awal tahun ini isu pemangkasan dana transfer ke daerah membuat gaduh negeri ini. Sektor infrastruktur disebut menjadi sektor yang paling terdampak Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
Publik cukup terkejut saat Menteri Keuangan menyebut pemerintah daerah (pemda) justru kelebihan uang, bukan kekurangan uang. Buktinya pada Agustus lalu, uang pemda yang parkir di bank komersil mencapai Rp254 triliun.
Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendapat respons beragam. Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui ada duit Pemprov DKI yang kerap mengendap di bank daerah sebesar Rp14 triliun. Pram berjanji uang belasan triliun itu akan diproduktifkan untuk percepatan pembangunan Kota Jakarta.
"Saya setuju apa yang disampaikan oleh Pak Purbaya termasuk mudah-mudahan DKI Jakarta segera mendapatkan transfer dari pemerintah pusat untuk Bank Jakarta seperti pembicaraan terakhir yang rencananya Rp10 triliun. Pasti uang itu akan kami gunakan untuk membangun Jakarta secara baik," kata Pramono.
Sebaliknya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) membantah ada duit pemda yang 'parkir' di bank. Rabu pekan ini, KDM bahkan mendatangi Kementerian Dalam Negeri untuk mengklarifikasi soal duit Pemprov Jabar sebesar Rp4 triliun yang disebut Purbaya 'parkir' di bank.
"Pak Mendagri menyampaikan bahwa data yang ada di Kemendagri itu angkanya sekitar Rp2,6 triliun dan itu bukan uang mengendap. Itu adalah uang kas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disimpan di Bank Jabar. Kan kasnya enggak bisa disimpan di berangkas," ujar KDM.