PBB Desak Dunia Bisnis Setop Kerja Sama dengan Israel

5 July 2025 15:59

Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese menyerukan dunia bisnis untuk memutus kerja sama dengan Israel dan mendesak negara-negara untuk menerapkan embargo senjata terhadap Israel. Dia mendesak pemutusan hubungan kerja sama itu harus segera dilakukan.

Albanese menyatakan sejumlah orang dan perusahaan mendapatkan untung dari kekerasan, pembunuhan, dan kehancuran di Gaza dan sejumlah lokasi di wilayah Palestina. Hal ini disampaikannya saat berpidato di Dewan HAM di Jenewa. 

Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari pergerakan saham di Bursa Efek Tel Aviv dalam 20 bulan terakhir serangan Israel ke Gaza. Bursa Efek Tel Aviv mengalamai lonjakan 213 persen, mengumpulkan lebih dari USD220 keuntungan pasar.
 

Baca: Iran Belum Putuskan Lanjutkan Perundingan Nuklir Usai Diserang Israel-AS
 


"Termasuk USD76,8 miliar dalam sebulan terakhir saja. Jadi jelas bagi sebagian orang, genosida menguntungkan," kata Albanese, dalam program Metro Siang Metro TV, Sabtu, 5 Juli 2025.

"Sekarang saatnya untuk embargo senjata dan saatnya untuk memutuskan hubungan kerja samaa dnegan Israel," katanya.

Dia menekankan, jika genosida belum berhenti, itu bukan hanya karena selalu ada ekonomi penjajahan, tetapi karena ekonomi penjajahan yang berubah menjadi ekonomi genosida.

Sebelumnya, Albanese merilis laporan perusahaan-perusahaan raksasa Amerika Serikat (AS) dan dunia, termasuk Tiongkok yang, menyokong genozida Israel terhadap bangsa Palestina. Perusahaan-perusahaan ini memiliki dua investor utama, yakni BlackRock dan Vanguard. 

BlackRock berinvestasi di perusahaan IBM, Microsoft, Caterpillar Inc, Amazon, Lockheed Martin, dan Alphabet. Sementara Vanguard berinvestasi di Chevron,
Caterpillar Inc, Elbit System, Palentir, dan Lockheed Martin.





Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)