16 October 2025 17:27
Belakangan ini, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia merasakan suhu udara yang terasa sangat panas, terutama pada siang hari. Namun, menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena ini bukanlah gelombang panas (heat wave), melainkan bagian dari siklus tahunan yang umum terjadi saat masa pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.
"Saat ini kita sedang memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Salah satu penyebab udara terasa lebih panas adalah posisi matahari yang berada di selatan ekuator dan ini juga menyebabkan udara terasa panas," kata Guswanto dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Kamis, 16 Oktober 2025.
BMKG menjelaskan bahwa fenomena ini biasanya ditandai dengan suhu tinggi di siang hari, yang kemudian memicu pembentukan awan konvektif. Awan-awan ini berpotensi menurunkan hujan lokal, terutama pada sore hingga malam hari.
"Fenomena seperti ini umum terjadi pada masa peralihan musim," ujar Guswanto.
Baca juga: BMKG Jelaskan Faktor Penyebab Cuaca Panas dan Gerah Akhir-Akhir Ini |