Puluhan Ribu Pencari Kerja Serbu Job Fair di Bekasi

Antusiasme tinggi mewarnai gelaran job fair yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sedikitnya 25 ribu pencari kerja menyerbu bursa kerja ini, yang digelar secara terbuka dan diklaim bebas dari praktik percaloan.

Meski harus antre berjam-jam dan berdesak-desakan, para pencari kerja tetap antusias demi mendapatkan kesempatan kerja. Bahkan, saking padatnya antrean, sempat terjadi insiden dorong-dorongan dan cekcok antarpelamar di area masuk.

Job fair ini menghadirkan 64 perusahaan yang membuka lebih dari 2.500 lowongan pekerjaan. Para pelamar, yang didominasi oleh lulusan baru atau fresh graduate, tampak memanfaatkan teknologi dengan memindai barcode untuk mengakses informasi lowongan dan melakukan pendaftaran secara digital.

Namun, jumlah pelamar yang hadir jauh melampaui kapasitas lowongan yang tersedia. Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bekasi. Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti antusiasme besar ini dengan membuka kuota tambahan dan menyelenggarakan job fair lanjutan.
 

Baca Juga: Batas Usia Jadi Jalan Terjal Pencari Kerja

“Artinya di sini adalah beban moral juga bagi kami Pemerintah Kabupaten Bekasi. Di kloter pertama ini kita membuka 2.000 lebih lowongan, yang datang 25 ribu. Artinya ke depan kita harus membuka kloter berikutnya dengan kapasitas yang lebih besar. Kita akan berkelanjutan ke depannya. Kita bersama seluruh unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan lainnya berkomitmen mewujudkan Kabupaten Bekasi sebagai lahan pekerjaan bagi masyarakat,” ujar Ade dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Rabu, 28 Mei 2025.

Pemerintah daerah juga berupaya menggandeng lebih dari 7.000 perusahaan di kawasan industri yang tersebar di Kabupaten Bekasi, untuk memaksimalkan serapan tenaga kerja ke depannya.

Tingginya minat pencari kerja mencerminkan dua pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Pertama, keterbatasan daya serap dunia kerja terhadap jumlah lulusan baru setiap tahun, dan kedua, masih rendahnya kesejahteraan sebagian pekerja yang telah terserap pasar kerja.

Job fair ini menjadi pengingat bagi pemerintah pusat atas janji-janji penciptaan lapangan kerja, termasuk target ambisius menciptakan 10 juta lapangan kerja. Publik kini menanti sejauh mana komitmen itu bisa direalisasikan secara nyata.

(Tamara Sanny)