Presiden Jokowi Dinilai Terlalu Ikut Campur Urusan Pilpres 2024

Keaktifan Presiden Jokowi dalam berbagai peristiwa politik belakangan ini memunculkan kritik. Jokowi dinilai terlalu ikut campur dalam urusan Pilpres 2024. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan para ketua umum parpol pendukung pemerintah di Istana. Sebagai pemimpin pemerintahan, Presiden Jokowi seharusnya menjadi wasit yang netral di Pilpres 2024. Ada dugaan pembuatan koalisi besar untuk mendukung salah satu capres yang direstui Jokowi.

"Kita mengingatkan Presiden Jokowi untuk betul-betul memerankan diri sebagai kepala negara," kata pakar hukum tata negara, Denny Indrayana. 

Denny berharap menjelang akhir jabatannya, Jokowi dapat menjamin pelaksanaan Pilpres 2024 yang bebas, adil, dan jujur. Jokowi diminta tidak berpihak ke salah satu calon dan menutup peluang calon lain. 

Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sehari setelah dikumpulkan Jokowi di Istana langsung bertemu dengan sejumlah ketua umum parpol, seperti Golkar dan Demokrat. 

Ketum Golkar Airlangga Hartarto bahkan mengakui pertemuan dengan Cak Imin itu untuk merealisasikan rencana pembentukan koalisi besar. Kedua parpol akan menggelar komunikasi dengan parpol lain khususnya peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).