Jakarta: Kabar sedih belakangan datang dari kasus bullying atau perundungan yang diduga dialami mahasiswa semester 7 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra. Ia diduga mengakhiri hidupnya akibat menjadi korban perundungan.
Dalam pemaparan dr. Kevin Adrian melalui Alodokter menjelaskan, bullying biasanya disebabkan oleh adanya pelaku yang merasa lebih berkuasa.
Perilaku ini termasuk penyimpangan sosial dan bisa terjadi di berbagai lingkungan, baik itu di keluarga, sekolah dan perguruan tinggi, sesama rekan kerja, bahkan media sosial.
Berikut beberapa jenis bullying yang bisa kamu ketahui:
1. Perundungan verbal
Dengan penggunaan kata-kata atau ucapan yang menyakitkan, seperti mengejek, memfitnah, mengancam, atau memberi julukan yang tidak baik kepada korban.
2. Perundungan fisik
Tindakan agresif yang melibatkan kekerasan fisik atau perusakan barang, seperti memukul, mendorong, menendang, merusak barang-barang milik korban, atau memaksa korban untuk melakukan sesuatu.
3. Perundungan sosial (relasional)
Tujuannya adalah merusak reputasi atau hubungan korban dengan teman sebaya. Contohnya meliputi menyebarkan gosip, menghasut agar orang lain menjauhi korban, atau mempermalukan korban di depan umum.
4. Perundungan siber (cyberbullying)
Perilaku mengintimidasi yang terjadi melalui media digital seperti ponsel atau internet, termasuk mengirim pesan kasar, menyebarkan foto pribadi atau palsu, serta membuat akun palsu yang bertujuan mempermalukan korban.
5. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual juga bisa menjadi salah satu jenis
bullying, lho. Pelecehan ini bisa dilakukan secara verbal maupun fisik, misalnya dengan
catcalling, menunjukkan gestur, gambar, atau video yang tidak senonoh, menyentuh korban, hingga melakukan kekerasan seksual berupa pemerkosaan.
Perundungan alias bullying bisa berdampak buruk bagi masa depan maupun kesehatan fisik dan mental orang-orang yang terlibat, terutama pada korban.
Dampak buruk sekaligus gejala yang bisa dirasakan oleh korban
bullying bisa merasakan perubahan perilaku dan suasana hati, tidak percaya diri, enggan berinteraksi dengan orang lain, cemas secara terus-menerus, hingga bisa saja mengalami trauma psikologis yang berat.
Dr. Kevin berpesan, jika kamu merasa telah mengalami
bullying, mantapkan hati dan beranikan diri untuk bercerita dan meminta bantuan orang terdekat yang dipercaya.
Jika kamu melihat atau mengalami perundungan atau
bullying, Kemenkes menyediakan layanan untuk membantu di tautan Sistem Laporan Perundungan di nomor telepon/WhatsApp 0812299799777.
Dok.medcom.id