Guru Berikan Tugas Siswa Menggambar Alat Kelamin, Dedi Mulyadi: Besok Saya Berhentikan

Rekaman video sejumlah murid SMAN di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang sedang mengerjakan ujian biologi, viral di media sosial. Hal ini lantaran guru memberikan ujian para siswa untuk menggambar alat kelaminnyaaa masing-masing. 

Dalam sebuah video memperlihatkan sejumlah siswa SMA Negeri di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sedang mengerjakan soal ujian yang berujung viral. 

Dalam video tersebut, sang guru merekam para siswanya yang sedang mengerjakan ujian dengan menggambar alat kelamin atau reproduksi manusia. Sang guru yang mengunggah video tersebut di media sosial akhirnya viral, lantaran tindakannya dinilai tidak pantas. 

Kemudian, pihak sekolah langsung mengambil langkah tegas terhadap sang guru. Menurut Ruslan, salah satu guru dan juga staf di SMA tersebut, sang guru sudah mendapatkan pembinaan dari pihak sekolah dan pengawas. 

"Aktivitas sekolah tidak terganggu, beliau masih melaksanakan rutinitas seperti biasanya. Pembinaan dari pimpinan sedang berjalan dan pemanggilan sudah dilakukan ke yang bersangkutan." kata salah satu guru dan juga staf, Ruslan.
 

Baca juga: Dedi Mulyadi: Siswa Bermasalah Ikut Wamil Setahun

Namun ia menegaskan, bahwa tindakan tersebut tidak lepas dari pelajaran biologi yang dibawakan oleh sang guru terkait reproduksi. 

"Beliau tidak bermaksud apa-apa. Memang topik atau materi pada waktu itu katanya materi reproduksi," ucap Ruslan.

Guru berinisial WY tersebut tidak bisa dikonfirmasi karena sedang dimintai keterangan dan dalam pembinaan, saat tim Metro TV mendatangi sekolah. Namun, beredar di media sosial permohonan maaf sang guru lewat akun Thread bernama @Watyyuningsih.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons tegas kasus guru di Bandung Barat yang memberikan tugas menggambar alat kelamin kepada siswa SMA. Dedi mengecam akan memecat sang guru karena tidak mencerminkan spirit pendidikan.

"Kalau guru itu ada, sebutin gurunya di mana? SMA mana? besok saya berhentikan. Kita cek langsung, pokoknya kita tidak akan ada toleransi guru-guru yang tidak mencerminkan spirit pendidikan." tegas itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.