3 August 2023 20:44
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan NU siap jika disuruh menampung para santri Al Zaytun jika pesantren tersebut ditutup. Menurut Gus Yahya, tugas menampung santri ini tidak oleh NU, tapi semua organisasi islam harus siap.
Sejalan dengan Gus Yahya, Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Fahrur Rozi juga menegaskan PBNU siap menerima para santri yang ingin pindah ke ponpes NU.
"Apabila dari santri atau wali santri merasa tidak nyaman (di Ponpes Al Zaytun), kami mempunyai 28 ribu pesantren di seluruh Indonesia yang bisa dijadikan alternatif bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan atau pindah," jelas Fahrur Rozi.
Di sisi lain, Fahrur mengatakan jika pemerintah ingin mengambilalih Ponpes Al Zaytun, harus ditelisik dulu apakah lembaga atau yayasan tersebut melakukan kesalahan atau tidak.
"Saya kira tidak harus begitu (penutupan). Jadi sebuah lembaga itu diambil pemerintah itu kesalahannya apa. Tidak mungkin bisa diambilalih kalao tidak terbukti melakukan kesalahan atau melakukan penggelapan,"jelas Fahrur.
Sebelumnya, Menko Polhkam Mahfud MD memastikan bahwa proses belajar mengajar di Ponpes Al Zaytun tetap berjalan, meskipun Panji Gumilang telah menjadi tersangka dan ditahan.
Dalam konferensi pers yang digelar Kamis, 3 Agustus 2023, Mahfud MD menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan koordinasi dan menugaskan Kementerian Agama dan Gubernur Jawa Barat untuk melakukan pendampingan terhadap Ponpes Al Zaytun.
Mahfud menambahkan ketiga pihak tersebut akan diberikan kewenangan untuk melakukan assesmen terhadap penyelenggaraan pendidikan di Ponpes Al Zaytun. Mahfud MD menyebut kehadiran Bareskrim untuk memberikan keamanan terhadap proses hukum yang tengah berjalan.